bakabar.com, RANTAU - Menyikapi masalah klasik yang mengancam kebersihan dan kesehatan lingkungan, Pemkab Tapin menggagas pendekatan baru dalam memerangi kebiasaan membuang sampah ke sungai, Senin (24/6).
Dengan melibatkan tokoh masyarakat dan ulama, diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif yang lebih kuat untuk menjaga kebersihan sungai, yang selama ini menjadi salah satu urat nadi kehidupan warga.
Sekretaris Daerah Tapin, H Sufiansyah, mengakui kebiasaan membuang sampah ke sungai telah mendarah daging di masyarakat, terutama di daerah bantaran sungai.
Namun dipercaya bahwa dengan kolaborasi dan dukungan dari para tokoh masyarakat, perubahan perilaku bukan hal mustahil.
"Penting sekali peran tokoh masyarakat dan ulama dalam upaya ini. Mereka memiliki pengaruh yang besar dan dapat menyampaikan pesan-pesan kebersihan dalam setiap kesempatan, baik itu di acara keagamaan, pertemuan warga, atau kegiatan sosial lainnya," papar Sufiansyah.
Langkah tersebut diambil karena pendekatan yang hanya mengandalkan pemerintah dirasa kurang efektif. Terlebih masyarakat cenderung menggantungkan masalah sampah kepada pemerintah, serta merasa tidak alternatif lain ketika fasilitas pembuangan sampah kurang memadai.
"Masalah sampah sering kali dianggap tanggung jawab pemerintah saja. Namun, jika tokoh-tokoh yang dihormati di komunitas mulai berbicara dan memberikan contoh, kesadaran untuk menjaga sungai bisa tumbuh lebih cepat," tambah Sufiansyah.
Melalui pendekatan ini, Pemkab Tapin tidak hanya menargetkan pengurangan sampah di sungai, tetapi juga ingin membangun budaya baru yang lebih peduli lingkungan.
Dengan sungai yang lebih bersih, dampak positifnya akan langsung terasa, baik dalam hal kesehatan masyarakat maupun keindahan lingkungan.
"Kami berharap masyarakat menyadari betapa pentingnya menjaga sungai, karena sungai bukan hanya bagian dari lingkungan kita, tetapi juga sumber kehidupan. Mengotori sungai sama dengan merusak diri sendiri," tegasnya.