Habar Ramadan

Perajin Songkok Anyaman Bambu di Banyuwangi Ketiban Berkah Jelang Idulfitri

Para perajin songkok anyaman di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi ketiban berkah selama bulan Ramadan tahun ini. Pasalnya, Permintaan peci anya

Featured-Image
Samlawi terlihat sibuk merakit anyaman bambu untuk dijadikan peci (17/4/2023),(Foto: apahabar.com/Mohamad Abdul)

bakabar.com, BANYUWANGI - Para perajin songkok anyaman di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi ketiban berkah selama bulan Ramadan tahun ini. Pasalnya, Permintaan peci anyaman bambu naik signifikan dibanding hari biasa, (17/4).

Para pengrajin mendapat Pesanan songkok anyaman sejak awal Ramadan yang rencananya akan digunakan selama bulan puasa atau saat Idulfitri.

Salah satu pengerajin songkok rajut, Samlawi Hadi Suparnato (47), mengaku pesanan pada Ramadan tahun ini naik lima kali lipat dari hari biasa.

"Tahun ini pesanan sudah 20 kodi. Padahal Kalau biasanya cuma antara 3-4 kodi saja," kata Samlawi kepada bakabar.com, Senin (17/4).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Sebanyak 21.987 Penumpang Melakukan Penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk

Ramadan tahun ini, pria yang sudah 6 tahun menekuni anyaman bambu samlawi bersyukur pesanan songkok anyaman cukup tinggi. Hasil dari penjualan itu bisa ia pakai untuk mencukupi kebutuhan selama Idulfitri.

Apalagi, songkok anyaman merupakan kerajinan yang laku saat musim tertentu, yakni saat hari besar umat Islam.

"Kerajinan berbahan bambu ini berbeda dengan kerajinan lain yang relatif laku di setiap harinya," ujarnya.

Samlawi membuat songkok anyaman di rumahnya Seorang diri. Kreativitas membuat songkok dari anyaman bambu tak perlu diragukan lagi. tangannya merajut satu demi satu anyaman bambu hingga menghasilkan bentuk songkok yang ideal.

Baca Juga: Cek Pelabuhan, Danlanal Banyuwangi Pastikan Kelancaran Pemudik dari Pulau Bali

Dalam sehari, Samlawi bisa membuat sekitar 20 songkok rajut. Cukup banyak karena Samlawi telah lihai dalam merajut anyaman bambu menjadi songkok.

Samlawi menjelaskan, ada beberapa jenis motif songkok ancaman yang produksi. Tiap motif ditentukan oleh corak dan warnanya. Semakin rumit proses pembuatannya, harga jualnya pun semakin mahal.

"Harganya antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu per biji," jelasnya.

Baca Juga: Pemudik Tujuan Pulau Madura Mulai Memadati Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi

Sementara untuk ukuran, Samlawi membuat songkok mulai ukuran 2 hingga 10 peci anyaman untuk anak-anak hingga orang dewasa.

"Songkok anyaman ini kelebihannya adalah awet serta tahan air dan keringat," imbuhnya.

Sementara itu, Songkok rajut buatan Samlawi dipesan dari berbagai daerah diantaranya warga Surabaya, Semarang, hingga kota-kota di luar Jawa.

"Pesanan dari Aceh juga ada," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner