bakabar.com, PALANGKA RAYA â Tidak hanya Pekan Olahraga Nasional XX saja yang ditunda dari 2020 ke 2021. Tapi juga Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI pun demikian.
Kendati begitu, persiapan untuk menghadapi multi even olahraga Peparnas tetap digelar
“Kami masih latihan mandiri saja, Untuk waktu latihannya tergantung program dari masing-masing pelatih. Latihan mandiri sudah berjalan di daerah,” Ketua National Paralympic Committe (NPC) Kalimantan Tengah (Kalteng), Desi Olivia Christy, Jumat (5/6).
Kepala Bidang pembinaan Prestasi, Ahmad Samani, menambahkan, seharusnya pada 2019 akan menggelar Pekan Pralimpik Parovinsi (Peparprov) untuk menjaring atlet NPC di seluruh Kalteng.
Tetapi terhambat anggaran, sehingga langsung masuk pelatihan daerah (pelatda) mandiri saja, di daerah masing-masing.
“Ada yang di kabupaten ada juga di Palangka Raya, kami Binpres tetap mengawasi latihan mereka koordinasi dengan pelatihnya,”ujar Samani.
Para atlet menjalani pelatda mandiri di daerah masing-masing. Atlet renang di Pangkalan Bun. Atletik latihan di Palangka Raya dan di Pulang Pisau.
Atlet tenis meja di sekretariat NPC di PDAM Kota Palangka Raya. Angkat berat di Palangka Raya, panahan di Lamandau 4 orang, Palangka Raya 3 orang dan di Barsel 3 orang sehingga totalnya 10 orang.
Dengan tidak jadi digelar Peparprov, maka untuk menjaring atlet Peparnas, melihat prestasi yang diraih para atlet sebelumnya, total 23 orang.
Rencana awal akan membawa kurang lebih 40 atlet ke Peparnas, namun terbatasnya ketersediaan anggaran jadi jumlah atlet akan disesuaikan. Ia berharap kedepan NPC bisa berprestasi lebih baik lagi.
Sementara itu, NPC Kalteng juga melihat sejumlah peralatan latihan atlet perlu peremajaan. Misalnya busur untuk atlet panahan.
Kemudian barbel sudah dibeli namun untuk angkatan diatas 50 kilogram, belum punya karena angkatan atlet rata-rata di atas 100 kilogram.
Editor: Syarif