Kalsel

Penutupan Hauling Km 101, Sopir Truk Geruduk DPRD Tapin

apahabar.com, RANTAU – Puluhan sopir truk dan pekerja tongkang angkutan batu bara mendatangi DPRD Kabupaten Tapin,…

Featured-Image
Puluhan sopir truk dan pekerja tongkang angkutan batubara sampaikan aspirasi di halaman DRPD Kabupaten Tapin. Foto: apahabar.com/sandy

bakabar.com, RANTAU – Puluhan sopir truk dan pekerja tongkang angkutan batu bara mendatangi DPRD Kabupaten Tapin, Rabu (08/12).

Mereka menyampaikan aspirasi seputar penutupan jalan tambang di Km 101 Tapin. yang telah menginjak hari ke-13.

Pantauan bakabar.com, spanduk permohonan agar jalan tambang yang ditutup sejak 27 November dibuka lagi dibentangkan di halaman DPRD.

"KAMI MOHON DIBUKANYA KEMBALI JALAN HAULING. JANGAN MATIKAN ANGKUTAN, BERI KAMI JALAN UNTUK MAKAN. KAMI INGIN, KAMI HARAP, KAMI MOHON JALAN HAULING DIBUKA." demikian aspirasi puluhan sopir truk tersebut.

Sedangkan yang tertulis di baleho, yakni "KITA SAMA-SAMA CARI MAKAN DIBUKA PANG JALAN HAULINGNYA!!! KAMI UMPAT LALU!!!

Dan juga baleho yang terdapat foto Presiden RI dan Kapolri bertuliskan, "KATA PAK JOKOWI.. KAPOLRI HARUS COPOT KAPOLDA YANG TAK KAWAL INVESTASI DI DAERAH!!!."

Selain baliho, surat terbuka juga ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Panglima TNI, Gubernur Kalimantan Selatan, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Kapolda Kalimantan Selatan, Danrem 101/Antasari, Bupati Tapin, Ketua DPRD Tapin, Kapolres Tapin, dan Dandim 1010/Tapin.

"Kami mohon police line underpass KM 101 Antang Gunung Meratus DIBUKA KEMBALI, dikarenakan merugikan kami yang menggantungkan hidup di sini."

"Puluhan tongkang, ribuan truk, ribuan supir, ratusan mekanik, puluhan ribu orang bergantung aktivitas ini. Tolong jangan jadikan kami pengangguran. TOLONG KAMI!!! Beras, lauk, Minyak Goreng Di Rumah sudah habis."

Salah satu perwakilan pekerja tongkang, Rudi bilang pihaknya sengaja datang untuk menyampaikan permohonan secara langsung.

“Kami hanya minta jalan hauling dibuka kembali. Sudah 13 hari kami terbengkalai tidak bekerja, kan kita harus bayar kontrakan rumah, kredit kendaraan. Kami berharap permasalahan ini cepat selesai dan bisa bekerja kembali,” ujarnya kepada bakabar.com

Sampai berita ini selesai diketik, demonstrasi masih berlangsung. Belum ada kejelasan kapan hauling milik PT TCT kembali dibuka.

Police line dan blokade yang menutup hauling Km 101 Tapin, para sopir dan pekerja tongkang ini mengaku kehilangan pendapatan mencapai jutaan rupiah per hari.

"Hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan jalan hauling akan dibuka, sehingga kami nekat membuat surat terbuka," sambung pekerja lain, Sanun.

Komentar
Banner
Banner