bakabar.com, KOTABARU – Polisi, insan pers, mahasiswa, hingga kalangan lembaga swadaya masyarakat berderai air mata saat nonton bareng (Nobar) film sayap-sayap patah di Kotabaru.
Suasana ceria ratusan penonton bioskop spontan berubah menjadi haru saat film yang diambil dari kisah nyata ini diputar hingga berakhir.
Nyaris dua jam, suasana haru menyelimuti, hingga membuat banyak penonton meneteskan air mata terhipnotis film yang menggambarkan pembobolan rutan oleh para teroris.
Terlebih, peristiwa itu nyata dan pernah terjadi di Markas Komando Brimob pada tahun 2018 silam, dan tercatat lima personel Densus 88 tewas dalam insiden itu.
“Iya, sedih sekali. Air mata saya saja sampai tidak terasa menetes sendiri saat nonton tadi,” ujar Icah, salah satu jurnalis online di Kotabaru, Kamis malam.
Igo Putra Rinjani salah satu mahasiswa juga mengaku cukup terharu bersama rekan-rekannya menonton film tersebut.
“Iya sedih. Banyak juga kawan-kawan mahasiswi yang matanya berkaca-kaca melihat begitu beratnya perjuangan polisi melawan teroris,” ujar Igo, sekaligus ketua PMII Kotabaru itu.
Sementara nonton bareng ini digagas langsung oleh Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Siregar.
Mempererat silaturrahmi, dan refreshing menjelang akhir pekan juga menjadi tujuan nonton bareng.
Gafur berharap para personelnya, jurnalis, mahasiswa, dan LSM di Kotabaru dapat mengambil pelajaran berharga dari film sayap-sapat patah tersebut.
“Intinya, mari kita jalankan tugas dengan ikhlas dan selalu berbuat yang terbaik. Hidup dan mati itu sudah diatur oleh Allah SWT,” ucap Gafur didampingi para pejabat utamanya.