Bom Astana Anyar

Penolakan RKUHP di Motor Bomber Bandung, Arteria Buka Suara

Anggota komisi III DPR RI, Arteria Dahlan minta kepolisian untuk usut tuntas teror bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.

Featured-Image
Ilustrasi, bom meledak di Mapolsek Astana Anyar, Bandung. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA - Anggota komisi III DPR RI, Arteri Dahlan minta kepolisian untuk usut tuntas teror bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

"Ya usut tuntas saja secepatnya. Kapolda kan orang intel, harusnya dapat segera mengusut tuntas kasus ini," jelas Arteri di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Rabu (7/12).

Arteria juga mengatakan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Bandung tidak ada kaitannya dengan pengesahan KUHP, karena beredar adanya foto di motor korban yang bertuliskan KUHP syirik dan kafir.

"Ya lebih enggak nyambung lagi dan terlalu dipaksakan, justru KUHP yang baru lebih mengakomodir kearifan lokal dan memberikan penghormatan atas nilai yang bersifat religius," jelasnya.

Selanjutnya Arteri meminta kepada pihak kepolisian untuk cepat melakukan olah TKP dan mengusut motif aksi bom bunuh diri di Bandung.

"Makanya daripda jadi polemik Polda Jawa Barat, harus mengusut tuntas secepatnya. Kan gampang banget itu," pungkasnya

Seperti diketahui, Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu pagi (7/12). Pada unit motor pelaku ditemukan belasan selebaran RKUHP syirik dan kafir.

Hal ini disebutkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat konfrensi pers lanjutan terkait peristiwa bom bunuh diri di Gedung Polsek tersebut.

"Di lokasi kita temukan belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan RUU KUHP yang baru disahkan dan tentu ini akan kita dalami," kata Kapolri di Bandung, Jawa Barat.

Editor


Komentar
Banner
Banner