bakabar.com, SOLO - Bulan Ramadan membawa berkah bagi penjual parfum arab di kawasan Masjid Riyadh, Pasar Kliwon Solo.
Syaiful Anwar (38) karyawan Toko Wangi mengatakan penjualan saat ini sudah meningkat dua sampai tiga kali lipat dibanding hari biasanya.
Diperkirakan penjualan akan semakin ramai pada pertengahan Ramadan dikarenakan banyak acara yang diselenggarakan di Masjid Riyadh.
"Sekarang udah lumayan dari pada hari biasa. Mungkin ke belakang dari tanggal 15 ke atas sampai lebaran tambah ramai," ungkapnya ditemui Sabtu, (1/4).
Baca Juga: Mudik Lebaran Lewat Tol Trans Jawa ke Brebes dan Solo, Berapa Tarifnya?
Ada berbagai jenis parfum import yang dijualnya. Mulai dari gofi, black opium, muhalat arrois, roudhoh, out madawi hingga malikul out.
"Paling laris out madawi black dan out madawi white. Harganya itu Rp10.000 per ml. Harumnya itu karena murni pakai bibit minyak wangi tanpa campuran alkohol," terangnya.
Pembeli parfum di Toko Wangi itupun beragam, dimana rata-rata didominasi pembeli dari luar kota. Mulai dari Sragen, Klaten, hingga Jogja.
"Kalau pembeli dari sekitaran sini kurang. Kalau dari sini malah belinya jenis parfum yang bagus-bagus yang sering dipakai para habaib. Biasanya ada jenis gahru harganya sekitar Rp850 sampai Rp900 ribu," imbuhnya.
Baca Juga: Keren, Perajin Solo Bikin Batik Motif Lagu Permainan Tradisional
Parfum dari Arab memang diakuinya berbeda dengan parfum-parfum asal Eropa. Selain tanpa campuran alkohol, parfum Arab juga punya unsur kayu yang membuat parfum lebih kuat dan tahan lama.
"Hari biasa omset sebulan bisa sampai Rp20 juta. Paling ramai waktu haul bulan kemarin, 3 hari bisa nyampe Rp20 juta. Kalau ini inshaallah kurang lebih kisaran Rp30 sampai Rp40 juta bisa dapat," tandasnya.