Tak Berkategori

Pengunjung Perpustakaan Banjarbaru Turun, Ternyata Ini Penyebabnya

apahabar.com, BANJARBARU – Jumlah pengunjung perpustakaan Banjarbaru selama 6 bulan belakangan ini mengalami penurunan, hal itu…

Featured-Image
Siti Norbaya, Kasi Promosi Pengembangan Budaya Baca, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Jumlah pengunjung perpustakaan Banjarbaru selama 6 bulan belakangan ini mengalami penurunan, hal itu disebabkan sejak awal 2019 bagian ruang baca dan luar bangunan sedang dalam tahap renovasi.

“Iya memang terjadi penurunan jumlah pengunjung di tahun ini, karena kan ada renovasi. Semoga setelah renovasi akan dapat menarik minat pengunjung lagi karena akan lebih bagus dari sebelumnya,” jelas Siti Norbaya, Kasi Promosi Pengembangan Budaya Baca, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru kepadabakabar.com, Rabu (19/6/2019) pagi.

Berdasarkan data pihaknya, sebut Siti Norbaya, pada 2019 ini atau sejak Januari hingga Mei ada 21.893 pengunjung, jumlah ini belum sampai setengahnya dari total jumlah pengunjung pada tahun 2018 yaitu 62.932 pengunjung.

“Sebenarnya minat baca di Banjarbaru ini lumayan tinggi. Sampai kita juara pertama lomba perpustakaan sekolah yang di wakili oleh SMAN 1 Banjarbaru dan akan maju nanti ke tingkat Nasional, hanya saja karena ada pengerjaan renovasi jadi sekarang menurun,” lanjut Siti.

Menurutnya, data pengunjung perpustakaan setiap bulan pada 2019 ini sejumlahnya 2.090 orang, pada Januari 4.750, Februari 8.885, Maret 4.646, April dan Mei yaitu 1.522.

“Iya bulan Mei paling rendah, karena bertepatan dengan puasa, 2 mobil perpustakaan keliling hanya beroperasi di depan kantor karena sekolah SD dan TK pada libur,” ujar Siti.

Ada tujuh tempat baca di antaranya ruang baca anak, ruang baca umum, taman baca Van Der Vijl, dua perpustakaan percontohan kecamatan dan dua mobil perpustakaan keliling.

Dia mengatakan setelah renovasi selesai, mereka akan melayani dengan lebih baik dan mengupayakan peningkatan dengan cara menyediakan jaringan wifi sehingga dapat mengakses internet dengan mudah, "Meskipun buku-buku yang tersedia masih sistem offline karena mereka masih bermasalah di sistem online setelah penyerangan hacker sebelumnya, namun kami sudah ada wacana untuk membuat e-book untuk buku karya lokal," tutupnya.

Baca Juga: Kemenkumham Dorong Kesetaraan Gender di Kalsel

Baca Juga: Perusahaan Tambang Tak Jamin Reklamasi, Kalsel Perlu Standar Regulasi Sektor Perizinan

Penulis: AHC06
Editor: Aprianoor

Komentar
Banner
Banner