bakabar.com, BANJARBARU - Merupakan komoditas unggulan perkebunan dan penyumbang devisa nomor dua di Banua, pengembangan inovasi dan strategi peningkatan ekspor kelapa sawit pun terus dilakukan.
"Diperlukan peran semua pihak terkait, untuk meningkatkan tata kelola industri kelapa sawit," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Rabu (12/7/2023).
Ia menyebut, inovasi dan strategi yang telah dilaksanakan dalam upaya peningkatan ekspor kelapa sawit di antaranya, peningkatan produksi dan produktivitas, serta industri hilirisasi kelapa sawit.
"Mengingat Kalsel merupakan salah satu provinsi penghasil sawit yang cukup besar," ucapnya.
Menurutnya, kelapa sawit merupakan komoditas unggulan untuk mendukung perekonomian Banua. Sehingga diperlukan kebijakan dan program yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Terkait ini Pemprov Kalsel telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 013 Tahun 2023 Tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022-2024.
Hal itu sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden RI, Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB )2019-2024.
RAD-KSB tersebut kata Suparmi, telah diimplementasikan dalam beberapa program strategis yang relevan dalam peningkatan industri hilirisasi dan percepatan ekspor kelapa sawit.
Di antaranya, terkait pendataan menuju satu data Indonesia termasuk status kepemilikan melalui penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB).
Kemudian, melakukan diversifikasi terintegrasi berbasis perkebunan kelapa sawit melalui program Peremajaan Sawit Rakyat.
Lalu, melaksanakan program Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Potong (SISKA) dan Sistem Integrasi Kelapa Sawit –Sapi Potong Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti-Plasma (Siska Ku Intip).
Suparmi bilang, Pemprov Kalsel juga memfasilitasi pembangunan jalan kebun dan prasarana dan sarana lainnya untuk mendukung peningkatan kualitas usaha perkebunan kelapa sawit melalui Dana BPDPKS.
Lalu, meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit melalui Program Peremajaan Sawit Pekebun.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman menyampaikan, pihaknya juga terus berupaya memberikan pendampingan dalam meningkatkan kualitas komoditas perkebunan.
Syamsir menyebut, pendampingan dilakukan agar kualitas produksi perkebunan sesuai permintaan importir.