bakabar.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah menilai penunjukan Komjen Pol Agus Andrianto sebagai Wakapolri berpeluang semakin sulit membongkar kasus Ismail Bolong.
"Dengan diangkat jadi Wakapolri, tentu semakin sulit membongkar kasus (Ismail) Bolong, yang notabene juga diduga melibatkan dirinya sendiri," kata Herdiansyah kepada bakabar.com, Senin (26/6).
Baca Juga: BREAKING! Komjen Pol Agus Andrianto Resmi Jabat Wakapolri
Terlebih ia mengendus terdapat aspek psikologi hirarkis yang membuat kasus Ismail Bolong menjadi jalan di tempat tanpa perkembangan yang signifikan.
"Ada semacam psikologi hirarkis yang membatasi pengusutan kasus Ismail Bolong yang juga disebut-sebut melibatkan petinggi Polri," imbuh dia.
Untuk itu ia menyayangkan figur Agus Andrianto yang kini didapuk menjadi Wakapolri diduga tersandera dalam kasus Ismail Bolong sehingga menyisakan warisan kasus yang sukar diungkap.
"Jadi kalau ukurannya rekam jejak, sangat disayangkan dia yang turut tersandera kasus bolong, justru diangkat jadi Wakapolri. Siapapun yang jadi Kabareskrim pengganti nanti, PR-nya makin berat," jelasnya.
Baca Juga: Agus Jabat Wakapolri Bermodalkan Ungkap Sindikat Narkoba Internasional
Maka Polri mesti mengusut tuntas kasus Ismail Bolong dengan mengedepankan keberanian meski menabrak keengganan dan rasa tidak enak lantaran diduga menyelubungi perwira tinggi Polri.
"Harus serius mengusut tuntas kasus Ismail Bolong, termasuk harus berani berhadap-hadapan dengan anggota Polri sendiri, bahkan dengan Wakapolri sekalipun. Mudah-mudahan tidak masuk angin," pungkasnya.