Pemilu 2024

Pengamat: PAN Berpeluang Serobot Suara NU di Pemilu 2024

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Partai Amanat Nasional (PAN) berpeluang menyerobot suara warga Nahdlatul Ulama

Featured-Image
Dokumentasi - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). ANTARA/Boyke Ledy Watra

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Partai Amanat Nasional (PAN) berpeluang menyerobot suara warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pemilu 2024.

"PAN saat ini alami perubahan komunikasi yang signifikan, Zulhas (Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN) berhasil membawa PAN tidak saja lekat dengan Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu, misalnya dengan NU," kata Dedi, Senin (10/7).

Baca Juga: Perbaiki Berkas Bacaleg, PAN Targetkan Rebut 60 Kursi DPR RI

Dedi juga menambahkan bahwa aliran suara warga NU juga diafirmasi oleh komentar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang mengatakan bahwa nahdliyin diperbolehkan memilih PAN pada Pemilu 2024.

"Bahkan, Ketua Umum PBNU secara tegas menyatakan jika warga NU tidak haram memilih PAN, justru terbalik dengan statemen pada PKB," jelasnya.

Dia juga menyebut kedekatan PAN dengan NU terlihat dari banyaknya tokoh santri nahdliyin yang bergabung dengan PAN.

Di antaranya Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari Ponpes Syaikh Abdul Qodir Jailani.

Baca Juga: Warga NU Mojokerto Dorong Cak Imin Maju Jadi Capres

Maka bergabungnya tokoh dari kalangan pesantren menambah optimisme PAN menyongsong Pemilu 2024. PAN pun meyakini dapat mengirimkan wakilnya ke DPR RI melalui tokoh-tokoh santri NU tersebut.

"Tentu ini kabar baik karena ada semacam perluasan target pemilih PAN," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner