bakabar.com, SAMPIT - Alat Peraga Kampanye (APK) yang berseliweran di Kotawaringin Timur (Kotim) dikritik pengamat politik setempat.
Meski kampanye sudah berlangsung berpekan-pekan, peserta Pemilu 2024 tidak mensosialisasikan tanggal pencoblosan melalui APK kepada masyarakat.
"Kebanyakan APK tidak menyosialisasikan tanggal pencoblosan Pemilu 2024," tukas pengamat politik Kotim, Siti Fathonah Purnaningsih, Sabtu (27/1).
"Mirisnya masih banyak masyarakat Kotim yang tidak mengetahui jadwal pencoblosan," sambungnya.
Ketua KPU periode 2019-2023 itu juga menyayangkan, para peserta pemilu hanya fokus mempromosikan diri masing-masing, tetapi tak memberikan pemahaman politik kemasyarakat.
"Seharusnya partai politik ikut terlibat dalam pendidikan politik. Bisa dimulai dari hal-hal mendasar seperti sosialisasi tanggal pencoblosan," beber Siti.
Padahal seiring masa kampanye yang berlangsung hingga 10 Februari 2024, caleg memiliki kemampuan untuk membantu menyosialisasikan tahapan pemilu.
"Mereka punya nilai jual dan kekuatan untuk menyosialisasikan tahapan pemilu, karena masyarakat pun memerlukan informasi mengenai pemilu," papar Siti.