Pandemi Covid-19

Pencabutan Status Pendemi Meningkatkan Bisnis Sektor Pariwisata

Pemerintah resmi mencabut status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Pemerintah mengambil keputusan tersebut dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Featured-Image
Pariwisata di Bali. Foto-BaliPost.com

bakabar.com, JAKARTA  - Pemerintah resmi mencabut status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Pemerintah mengambil keputusan tersebut dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Faktor tersebut, di antaranya angka konfirmasi harian kasus COVID-19, hasil serologi survei dan keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mencabut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada awal Mei lalu.

Langkah tersebut dinilai akan memberikan dampak positif terhadap dunia usaha, khususnya sektor pariwisata. Status endemi diharapkan membuat perputaran uang akan semakin cepat dan menaikkan tingkat konsumsi masyarakat.

"Sektor pariwisata tentunya akan meningkat, seperti hotel, restoran, tempat hiburan, dan lainnya, karena sebelumnya dibatasi," ujar Ketua Kadin Kalimantan Tengah Tugiyo Wiratmodjo saat dihubungi bakabar.com, Kamis (22/6).

Untuk di sektor bisnis lainnya, menurut Tugiyo, para pengusaha harus mampu beradaptasi dengan perubahan pola konsumen. Pascapandemi konsumen menjadi lebih melek teknologi. Oleh sebab itu, para pengusaha harus bisa mengimbangi pola perubahan tersebut, agar usahanya terus berkesinambungan.

Baca Juga: Status Pandemi Dicabut, Pemerintah Tak Lagi Tanggung Biaya COVID-19

"Contohnya, sebelum pandemi bisnis yang sifatnya offline masih berjalan bagus, tapi setelah pandemi, banyak konsumen yang lebih aktif berbalanja lewat online. Itu tantangannya," ujarnya.

"Mau tidak mau harus ikut pola dan keinginan konsumen jika ingin terus eksis," imbuhnya.

Tugiyo menuturkan, pandemi COVID-19 harus dijadikan pelajaran oleh seluruh stakeholder baik pengusaha, pemerintah, dan perbankan. Semuanya harus saling mendukung bilamana kejadian serupa kembali terulang.

"Tentunya ini harus jadi pelajaran bagi kita semua, mempersiapkan jika ada gelombang pandemi selanjutnya," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner