bakabar.com, MARABAHAN - Sedikitnya 105 pemilik rumah yang rusak akibat banjir di awal 2021 di Barito Kuala (Batola), memperoleh bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Bantuan dari Pemprov Kalimantan Selatan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) itu diserahkan secara simbolis oleh Gubernur H Sahbirin Noor di Jejangkit, Sabtu (8/7).
Penyerahan simbolis juga dihadiri Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, beserta Dandim 1005, Kepala BKKBN Kalsel, dan Ketua DPD REI Kalsel.
Salah seorang penerima bantuan, Andriani, tampak sumringah ketika menenteng plakat tanda penyerahan bantuan simbolis.
"Alhamdulillah bantuan tersebut sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir. Selanjutnya bantuan akan digunakan memperbaiki lantai, dinding dan atap," ungkapnya.
Adapun bantuan RTLH adalah bantuan stimulan berupa uang tunai senilai Rp20 juta untuk pembelian bahan bangunan dan upah.
"Banjir yang terjadi di Batola, khususnya di Jejangkit, terjadi cukup lama. Alhamdulillah masyarakat menghadapi dengan sabar," ungkap Sahbirin.
"Namun imbas musibah tersebut masih tersisa. Makanya kami berusaha membantu meringankan beban masyarakat, kendati banyak RTLH yang masih belum tersentuh," imbuhnya.
105 unit rumah yang mendapat bantuan RTLH di Batola, tersebar di Kecamatan Jejangkit, Mandastana dan Alalak.
"Kami juga mengajak berbagai pihak seperti dunia usaha, pengusaha dan orang-orang berkecukupan agar memberi bantuan untuk masyarakat yang tertimpa bencana," tukas Sahbirin.
Selain Barito Kuala, bantuan RTLH untuk bencana banjir juga disalurkan kepada warga Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Tanah Laut.
Total sebanyak 540 unit RTLH di Kalsel yang mendapatkan bantuan dalam tahun anggaran 2023. Rinciannya rusak akibat bencana banjir sebanyak 260 unit, dan perbaikan rumah kumuh sejumlah 280 unit.
"Masih terdapat sekitar 3.000 RTLH lain yang perlu penanganan bersama. InsyaAllah peningkatan seluruh RTLH dirampungkan 2026 mendatang," sahut Mursyidah Aminy, Kepala Disperkim Kalsel.