bakabar.com, BANJARMASIN – Harry Purwanto, pemutilasi ibu muda di Belitung Darat, Banjarmasin, dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU), Selasa (21/12).
“Menuntut terdakwa dengan hukum mati,” ujar JPU Radityo Wisnu Aji, saat sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin.
Harry adalah terdakwa kasus mutilasi terhadap seorang ibu muda bernama Rahmah.
Pembunuhan sadis itu terjadi di sebuah rumah kosong di Belitung Darat, Banjarmasin pada Rabu (2/6) dini hari.
Radityo menyatakan tuntutan yang dikenakan terhadap pria 40 tahun itu sudah sesuai dengan perbuatannya.
Harry didakwa dengan pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana sebagai pasal primer. Subsider pasal 338 tentang pembunuhan biasa.
“Alasannya pertama karena perbuatan sangatlah sadis. Menggorok leher korban itu hidup-hidup,” kata Radityo.
Pertimbangan lain, tak ada itikad baik dari terdakwa. Contoh kecil permintaan maaf kepada keluarga korban di persidangan.
Tak hanya itu, terdakwa juga merupakan residivis. “Walaupun perkara narkotika tapi itu juga jadi pertimbangan kami,” bebernya.
Atas tuntutan tersebut, majelis hakim menjadwalkan sidang putusan pada 28 Desember mendatang.
Sebagai pengingat, perkara ini bermula dari aksi bengis Harry terhadap Rahmah (33) yang tak lain teman kencannya sendiri.
Harry menghabisi nyawa Rahmah di satu rumah kosong di Gang Keluarga, Belitung Darat Banjarmasin pada Rabu (2/6) dini hari usai berkencan di losmen HI di kawasan Sudimampir.
Harry tega menghabisi nyawa teman kencannya itu dengan cara memenggal kepala hanya karena tak terima lantaran diminta duit kencan tambahan.
Di hari yang sama, pelarian Harry terhenti di Bati-Bati, Tanah Laut saat membawa kabur motor milik Rahmah. Dia dibekuk polisi di sebuah bengkel di wilayah tersebut.
