bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mewujudkan kepedulian serta berkomitmen dalam hal kelestarian lingkungan.
Melalui Program Padat Karya Penanaman Mangrove, BPDAS HL Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan melaksanakan launching penanaman mangrove seribu hektare se Kalsel.
Acara itu diresmikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, di Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, belum lama tadi.
Launching sendiri ditandai dengan penanaman 5.000 bibit mangrove oleh Gubernur Kalsel bersama instansi terkait.
Dalam sambutannya, Sahbirin Noor mengatakan penanaman mangrove ini merupakan upaya untuk merehabilitasi lingkungan yang mengalami kerusakan.
Kegiatan ini sekaligus membantu perekonomian masyarakat karena merupakan kegiatan padat karya yang juga bagian dari strategi pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat Pandemi Coronavirus Disease 2019 di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
"Melalui program padat karya penanaman mangrove ini, diharapkan terjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Paman Birin melalui siaran pers yang diterima bakabar.com.
Kalsel mendapat alokasi penanaman mangrove seluas seribu hektar, sedangkan dari program nasional sebanyak lima belas ribu hektar.
Dengan ukuran ini, menjadikan Kalsel sebagai provinsi dengan lahan mangrove terluas di Indonesia.
Di mana tersebar di wilayah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Sementara itu, Plt. Kadishut Kalsel, Fathimatuzzahra menegaskan, program padat karya penanaman mangrove di Kalsel seluas 1.000 hektar dan tersebar di 8 KPH.
"8 KPH yang termasuk dalam program ini di antaranya KPH Kayutangi 52 hektar, KPH Tanah Laut 382 hektar, KPH Kusan 50 hektar, KPH PLS 150 hektar, KPH Cantung 122 hektar, KPH Sengayam 143 hektar dan sisanya berada di kawasan Suaka Margasatwa BKSDA Kalsel seluas 101 hektar," bebernya.
Program penanaman mangrove ini, tambah dia, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove.
“Masyarakat akan mendapatkan insentif harian atau mingguan, mulai dari penyiapan bibit hingga penanaman, termasuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar lokasi penanaman,” pungkasnya.