Hot Borneo

Pemuda Pencari Belut di HST Diduga Tewas Kesetrum

apahabar.com, BARABAI – Tewasnya pemuda pencai belut, Laili Rahman (22), warga Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas…

Featured-Image
Satreskrim Polres HST masih menelusuri penyebab tewasnya pemuda pencari belut, Laili Rahman. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BARABAI – Tewasnya pemuda pencai belut, Laili Rahman (22), warga Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS) masih ditelusuri Satreskrim Polres Hulu Sungai Tengah (HST).

Pemuda yang pamit ke keluarga untuk mencari belut itu diduga tewas kesetrum aliran listrik yang ada di kandang bebek milik Aliansyah (50) di Desa Mundar Hulu RT 8, LAS. Pasalnya, pada bagian tubuh Laili Rahman didapati goresan hitam nampak seperti bekas gosong. Tepatnya pada bagian dada dan kaki.

Hal itu didukung dengan adanya kabel yang beraliran listrik di kandang bebek milik Aliansyah. Di kandang bebek itu juga tertempel kerta yang ditulisi dengan kata “awas setrum”.

Di tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan minuman oplosan atau miras. Diduga alkohol yang dicampur dengan minuman energi.

“Kita belum menyimpulkan. Saat ini masih penyelidikan,” kata Kasat Reskrim, AKP Antoni Silalahi melalui Kasubsi PIDM Humas Polres HST, Aipda M Husaini, Rabu (2//3).

Jenazah mendiang telah dibawa ke RS H Damanhuri (RSHD) Barabai. Penyidik Polres meminta visum et repertum keadaan Laili Rahman.

“Kita masih menunggu laporan resminya untuk membuktikan kebenarannya itu,” tutup Husaini.

Sebelumnya, Laili Rahman ditemukan dalam keadaan tergeletak di dekat kandang bebek. Penemunya adalah pemilik kandang, Aliansyah, yang saat itu ingin memberi makan bebeknya pada Rabu (2/3) pukul 08.00 Wita.

Menurut penuturan pihak keluarga, mendiang Laili Rahman sebelumnya berpamitan sehari sebelum ditemukan tewas. Dia ingin mencari belut di sawah.

“Sekitar pukul 22.00 dia berangkat. Sudah sering begitu (izin pergi) biasa dengan teman-temannya,” kata sang ibu, Masnidar.

img

Satreskrim Polres HST masih menelusuri penyebab tewasnya pemuda pencari belut, Laili Rahman. Foto-Istimewa.



Komentar
Banner
Banner