bakabar.com, PELAIHARI – Kabupaten Tanah Laut (Tala), memiliki warga miskin yang cenderung kurang produktif dan tidak mau keluar dari kondisi nyaman.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tala, Andris Evony.
Menurutnya, kondisi mentalitas inilah yang ingin diubah, agar kemiskinan berkurang dan ditanggulangi bersama pemerintah.
“Secara fitrah agama akan ada terus, pasti ada kelompok masyarakat ada miskinnya, tapi bagaimana kita mengelolanya agar tidak berdampak buruk pada kesejahteraan,” ujar Andris. Kamis (1/7).
Andris menyebutkan target pada 2023, angka kemiskinan setidaknya pada angka 4,35 persen untuk Kabupaten Tanah Laut. “Jangan sampai tembus 5 persenan,” ujarnya.
Meskipun posisi angka kemiskinan di Tala, saat ini disebutkan masih berada di bawah rata-rata kemiskinan di Kalimantan Selatan dan nasional, Andri berharap peringkat itu tidak membuat terlena.
Pada 2018 penduduk miskin 14.870 jiwa atau 4,40 persen, di 2019 penduduk miskin 15.450 jiwa atau 4,51 persen, kemudian 2020 penduduk miskin 14,790 jiwa persentase 4,26 persen.
“Maka itu kita tidak boleh berbangga hati, karena masih memberikan kontribusi kemiskinan di tingkat nasional,” ujarnya.
Upaya Pemkab Tala turut disebutkan, yaitu telah dilakukannya kolaborasi program bersama-sama dengan pihak terkait.
Seperti adanya E-Warung, Dana Bansos di Kecamatan, program rehab rumah, kerjasama dengan program organisasi, hingga jaminan kesehatan BPJS untuk masyarakat di Kabupaten Tanah Laut.