bakabar.com, Magelang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang tengah melakukan pendataan mengenai keperluan korban terdampak ledakan bahan petasan di Kaliangkrik, Magelang.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi menerangkan pendataan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti bantuan yang akan diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang kepada para warga yang terdampak.
Baca Juga: Petaka Ledakan Bahan Petasan di Malam Ramadan
Berdasarkan pendataan tersebut, menurut Nanda, ditemukan 11 rumah warga yang terdampak ledakan, dengan jenis kerusakannya dari ringan hingga berat.
"Data ini selanjutnya akan kami laporkan ke Bupati Magelang untuk segera ditindak lanjuti," kata Nanda kepada bakabar.com, Selasa (28/3).
Nanda mengatakan bantuan penanganan peristiwa ledakan bahan petasan tersebut akan dialokasikan dari anggaran bantuan sosial tidak terencana.
Menurut dia, sejauh ini bantuan berupa logistik dan perlengkapan pembersihan puing-puing sudah disuplai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Ledakan Bahan Petasan di Magelang
"Kalau penanganan pakai bantuan sosial tidak terencana. Pada prinsipnya kalau membutuhkan (bantuan), Pemda siap membantu," kata Nanda.
28 Rumah Terdampak Ledakan Bahan Petasan
Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono menyatakan sudah berkoordinasi dengan Forkompimda terkait pembersihan rumah-rumah yang rusak terkena ledakan bahan petasan.
Baca Juga: Ledakan Maut di Kaliangkrik Magelang: Potongan Kaki Korban Tewas Belum Ditemukan
Edi Wasono mencatat ada 28 rumah yang terdampak ledakan bahan petasan itu, meliputi rusak berat ringan dan sedang. Namun demikian, Edi menilai data awal tersebut masih perlu dikaji untuk penanganan lebih lanjut.
"28 ruang terdampak dari ledakan yang diakibatkan bahan mercon. Jadi, sudah kami koordinasikan dengan Forkompimda untuk dilaksanakan pembersihan sampai waktu yang tidak ditentukan. Untuk nilai kerugian dan kerusakan masih kami lakukan pendataan," kata Edi.