bakabar.com, BAGHDAD - Beberapa sumber di Suriah, Irak dan Iran mengungkapkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas dalam serangan militer oleh Amerika Serikat di Suriah.
Seorang pejabat AS, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa Baghdadi menjadi sasaran gempuran sepanjang malam. Tapi, pejabat tersebut tidak bisa mengatakan apakah operasi serangan itu berhasil.
Baghdadi diyakini terbunuh selama penyerbuan pada Minggu subuh, menurut seorang komandan faksi militan di Provinsi Idlib, Suriah barat laut.
Menurut sang komandan, penyerbuan itu melibatkan pengerahan sejumlah helikopter dan jet tempur serta diwarnai pertempuran di darat di Desa Barisha, Suriah, di dekat perbatasan Turki.
Dua sumber keamanan Irak dan dua pejabat Iran mengatakan Baghdad telah mengonfirmasi tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
“Sumber-sumber kami di kalangan dalam Suriah sudah memastikan kepada tim intelijen Irak yang ditugaskan untuk memburu Baghdadi bahwa dia beserta pengawal pribadinya sudah dibunuh di Idlib setelah tempat persembunyiannya ditemukan ketika ia sedang berusaha membawa keluarganya keluar dari Idlib menuju perbatasan Turki,” kata salah satu pejabat Irak itu.
Media AS, Newsweek yang pertama kali mengabarkan, jika pihaknya sudah diberi tahu oleh seorang pejabat militer AS terkait penyerbuan, bahwa Baghdadi sudah tak bernyawa. Newsweek juga melaporkan operasi yang dilakukan pasukan operasi khusus itu digelar setelah AS menerima data intelijen yang dapat ditindaklanjuti.
Pejabat pemerintah AS tidak dapat menjelaskan rincian operasi tersebut. Pentagon belum menjawab permintaan komentar atas laporan tersebut.
Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi mengatakan upaya intelijen bersama Amerika Serikat telah menghasilkan “operasi sukses”, yang tampaknya mengacu pada penyerbuan itu.
Lembaga pemantau perang yang berkedudukan di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan sembilan orang tewas, termasuk dua perempuan dan sedikitnya satu bocah, dalam penyerbuan yang berlangsung selama dua jam. Lembaga itu tidak tahu apakah Baghdadi termasuk di antara mereka yang terbunuh.
AS selama ini menjanjikan imbalan 25 juta dolar AS (sekitar Rp350 miliar) bagi orang-orang yang bisa menangkap Baghdadi.
Baghdadi adalah sosok yang memimpin ISIS sejak 2010, ketika kelompok itu masih menjadi cabang Al Qaida di Irak.
Presiden Amerika Serikata Donald Trump, sementara itu, bersiap-siap memberikan “pernyataan besar” di Gedung Putih.
Trump memberikan isyarat bahwa sesuatu sedang berlangsung ketika ia mencuit tanpa memberikan penjelasan, “Sesuatu yang sangat penting baru terjadi!”.
Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengumumkan bahwa Trump akan menyampaikan “pernyataan besar” itu pada Minggu pukul 09.00 waktu setempat (21.00 WIB).
Baca Juga:Pencarian 3 Nelayan di Laut Jawa; Satu Ditemukan dengan Tubuh Tidak Utuh
Baca Juga:Kelola Lingkungan, KLHK Diminta Kolaborasikan Kearifan Lokal
Sumber: Reuters/Antara
Editor: Aprianoor