bakabar.com, RANTAU – Lama dinanti orang tua murid, Kabupaten Tapin akhirnya menggelar sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan ketat, Rabu (1/12).
Kepala Dinas Pendidikan Tapin, Irnawati mengatakan PTM yang digelar selain penerapan protokol kesehatan juga menerapkan pola belajar secara bergantian.
“Strategi atau cara PTM harus bisa menghadirkan hanya 50 persen saja dari jumlah siswa dalam sehari. Kemudian yang 50 persennya akan dihadirkan di hari berikutnya,” jelasnya.
PTM, kata Irnawati, hanya diselenggarakan untuk murid dan guru yang sudah menjalani vaksinasi. Kecuali anak SD, TK dan Paud yang usianya belum 12 tahun.
“Bagi guru dan siswa yang belum di vaksin maka tidak diperkenankan hadir disekolah. Namun tetap belajar secara daring,” ujarnya.
Dalam sepanjang pelaksanaan PTM, Disdik juga melakukan pemantauan dan meminta laporan melalui monitor langsung tim pengawas sekolah dan penilik sekolah.
“Apabila ada yang terpapar maka seluruh sekolah akan diliburkan selama 14 hari,” lanjutnya.
Diketahui, semua guru dan siswa yang mengikuti PTM wajib mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan sekolah. Mulai dari mengukur suhu tubuh, tidak ada kerumunan di antara siswa, cuci tangan sebelum masuk kelas dan pemakaian masker.
Adapun capaian vaksinasi pelajaran tingkat SMP sederajat sudah mencapai 69 persen, sedangkan untuk dewan guru sudah sebanyak 86 persen.