bakabar.com, JAKARTA - Pemrov Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) terus menggencarkan pembuatan pupuk secara mandiri oleh petani melalui program Buat Sendiri yang Mudah, Murah, dan Meriah (BSM3).
Kepala Dinas TPH Kalbar Florentinus Anum, di Pontianak, Minggu (19/2) mengatakan pada tahun ini, fokus pembangunan pertanian di Provinsi Kalbar, salah satunya menggencarkan program BSM3.
"Program ini sebagai solusi memenuhi pupuk secara mandiri sekaligus menyikapi kondisi saat ini," katanya.
Dia menjelaskan bahwa program BSM3 hadir sebagai upaya menjawab kondisi yang dihadapi petani dalam memenuhi pupuk untuk usaha budidayanya. Menurutnya, persoalan pupuk saat ini bukan hanya masalah di Kalbar, namun sudah nasional dan bahkan global.
Baca Juga: Satu Dekade Mati Suri, Pupuk Iskandar Muda Hidup Kembali
"Masalah pupuk ini terutama kimia sebenarnya masalah global, distribusi bahan bakunya tidak lancar. Untuk pupuk subsidi bukan langka tapi ketersediaan kuotanya memang kecil hanya memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan petani," imbuhnya.
Florentinus mengatakan dengan persoalan yang ada, BSM3 hadir dan saat ini terus bergerak melakukan sosialisasi kepada petani di Provinsi Kalbar. Turunan BSM3 ini cukup luas, di antaranya pembuatan pupuk organik padat dan cair, membuat biosaka, trikodarma, dan lainnya.
"Nah, dengan BSM3 petani didorong membuat sendiri. Sedangkan teknis bagaimana membuatnya dan bahan baku seperti apa, kami memberikan sosialisasi dan pelatihan tekninsya," ujarnya.
Baca Juga: Pupuk Subsidi 613.138 Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Terpenuhi
Menurutnya, BSM3 akan mendorong keberlanjutan lahan pertanian di Kalbar, karena dengan penggunaan pupuk organik lahan terus subur dan semakin baik untuk jangka panjang.
"Gerakan ini untuk mengembalikan fungsi tanah lagi tanpa zat kimia. Potensi untuk pupuk organik sangat banyak dan itu harus dimaksimalkan," pungkasnya.
