bakabar.com, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, berencana membangun jalan lintas tengah.
Mega proyek ini menembuskan Jalan Mali-mali hingga ke Banua Anam (Tapin-Hulu Sungai Selatan-Hulu Sungai Tengah-Balangan-Tabalong).
Namun rencana tersebut baru masuk tahap koordinasi antar kabupaten, khususnya soal pembebasan lahan.
Tahapan teknis dimulai 2025 berupa penyelesaian studi kelayakan. Tahun berikutnya dilakukan penyusunan Detail Engineering Desain (DED), dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Analisis Dampak Lalu Lintas (AMDAL Lalin) dan proses pembebasan lahan.
"Adapun pembangunan fisik dijadwalkan mulai 2027," jelas Plt Kepala Dinad Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Yasin Toyib, Rabu (1/10).
Selama kepemimpinan di periode pertama Muhidin sebagai gubernur, megaproyek ini ditarget sudah digarap hingga Binuang, Tapin.
Jalan ini dirancang memiliki lebar 30 meter. Panjang sekitar 30 kilometer dengan trase jalan dari Mali-mali di Maratamaran tembus ke Jalan Tol Binuang.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antarwilayah di Kalsel, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di daerah-daerah yang dilintasi.
Termasuk sebagai pengurai kemacetan saat haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.