bakabar.com, BANJARBARU – Ingin lebih eksis dan berprestasi, pembalap motor wanita mendesak Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Selatan memperbanyak kelas khusus wanita.
Balap motor kelas wanita di Kalsel pertama kali dipentaskan di Honda Dream Cup (HDC) 2019 yang berlangsung di Lapangan Murdjani Banjarbaru, Minggu (14/07/2019).
Diikuti 11 pembalap, 8 di antaranya merupakan lady racer Kalsel. Mereka adalah Putri Cekka, Dewi Safitri, Norliani Megawati, Fitri Papoy, Cindy Sephia Ananda, Tari Ocha, Mida Uyuy dan Khadijah Azrilia.
Putri yang kemudian berhasil menjadi pemenang. Dara kelahiran Tabalong tersebut mengalahkan Ayu Bogi dari Samarinda dengan gap time 1,220 detik.
Sedangkan di peringkat ketiga, bercokol Dewi Safitri. Uniknya Dewi tidak bisa menerima trofi di podium. Akibat kelelahan menyelesaikan 10 lap, pembalap O2MS Barabai tersebut nyaris pingsan.
Sebenarnya kemenangan Putri terbilang wajar. Dara kelahiran 15 November 2002 ini sudah sering mengikuti balap kelas wanita di Kalimantan Timur dan Tengah.
Pembalap bernama lengkap bernama lengkap Novelia Putri Kinanti ini berhasil meraih beberapa trofi, termasuk menjuarai kelas wanita Kejurprov MotoPrix Kalimantan Tengah 2018 di Pulang Pisau.
Sementara di Kalsel sendiri, pembalap PTRT Syalala Home Stay ini lebih sering bertarung satu lintasan dengan rider pria sejak melakoni debut balap.
“Saya balapan mulai 28 Mei 2018 di Tanjung. Tapi kemudian lebih sering membalap di Kalteng dan Kaltim, terutama yang mempertandingkan kelas wanita,” ungkap Putri, Selasa (16/07/2019).
“Tentu saya berharap lebih banyak event di Kalsel yang membuka kelas wanita. Faktanya di HDC 2019 Banjarbaru, hanya saya dan dua pembalap lain yang sudah ikut balap lebih dari tiga kali,” imbuhnya.
Putri sendiri terbilang lebih beruntung dibandingkan pembalap wanita Kalsel lain. Oleh karena berdomisili di Tabalong, pengidola Valentino Rossi ini bisa setiap hari berlatih di Sirkuit Marido Tanjung.
“Saya sudah memutuskan serius menekuni balap, terlebih setelah diizinkan orangtua. Bahkan kalau bisa, saya ingin bertanding dua kali setiap bulan. Insya Allah saya juga mengikuti seri HDC 2019 berikutnya di Samarinda,” tegas Putri.
Sebenarnya Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalsel bukan tidak terpacu mengembangkan kelas wanita. Pun beberapa klub penyelenggara event sempat berusaha membuka kelas wanita.
Namun terkadang kelas tersebut terpaksa ditutup mendadak, lantaran keterbatasan peserta. Sementara dalam regulasi balap nasional, peserta minimal adalah 5 pembalap.
Dengan minimal 5 pembalap, hanya peringkat pertama yang memperoleh trofi dan uang pembinaan. Sebaliknya pembalap urutan kedua hingga terakhir, cuma mendapatkan trofi.
“Kedepan kami memang ingin setiap event membuka kelas wanita di event balap motor, karena sudah muncul animo yang tinggi,” tukas Agus Saihu, Kabid Olahraga Sepeda Motor IMI Kalsel, Rabu (17/07/2019).
Berbeda dengan balap motor, pembalap wanita lebih berkembang di kejuaraan drag bike Kalsel sejak 2016.
Sebut saja Syifa Renanda, Fitri Handayani, Maulida Hulkiyah, Lia Pinky, Erna Codet dan Sanah Amora, termasuk Tari Ocha yang sekarang mulai merambah balap motor.
Sementara di arena grasstrack, beberapa pembalap wanita juga mulai memperlihatkan eksistensi, kendati hanya di kelas adventure khusus wanita.
Mereka diwadahi Rimvi Motor Club (RMC) melalui Bhayangkara Grasstrack Open Championship di Sirkuit Grasstrack Balipat, Sabtu dan Minggu (13-14/7).
Total 7 pembalap wanita yang berkompetisi, 6 di antaranya dari Kalsel. Mereka antara lain Heni Novia, Mey Linda, Ainun Fitria dan Noraida.
“Sebelumnya mereka pernah mengikuti event trail adventure dan ingin merasakan atmosfer berbeda. Ini sudah tahun kedua kami membuka kelas adventure wanita,” papar Sipliansyah Hartani dari RMC.
Baca Juga: Derby Papadaan, Laskar Antasari Siap Tempur di Samarinda
Baca Juga: Eks Barito Aaron Evans Tantang Amido Balde Hattrick di Makassar
Baca Juga: Sudah Lima Gol, Selanjutnya Rafael Bidik Jala Borneo FC
Baca Juga: Hijrah ke Persipura, Ini Status Jacksen di Barito Putera