bakabar.com, BANJARMASIN – Memasuki pekan ketiga Ramadan, harga gula kristal di Banjarmasin berangsur turun. Dari Rp12.300 per Kilogram (Kg) menjadi Rp11.700.
“Penurunan harga seiring dengan menurunnya permintaan pasar,” ucap Ketua Koperasi Arumanis, H. Aftahuddin kepada bakabar.com, Jumat (24/5) siang.
Penurunan, kata dia, menjadi hal yang lumrah ketika pertengahan bulan suci Ramadan. Aftahuddin memprediksi kenaikan permintaan pasar akan gula kristal putih terjadi pada H-7 hingga H+10 lebaran.
Adapun untuk gula merah, kata dia, masih berada di harga Rp15 ribu/Kg. Harga itu tak beranjak sejak awal Ramadan.
Diakuinya, permintaan gula kristal putih sempat mengalami peningkatan mencapai 10-15 persen dibandingkan bulan biasanya. Baik gula rafinasi maupun kristal. Bahkan, termasuk gula merah.
“Termasuk juga juga merah. Bahkan, satu bulan hampir kurang lebih 100 ton untuk pengambilan gula merah di Kandangan,” ucap Aftahuddin beberapa waktu lalu.
Adapun untuk konsumsi gula kristal putih, kata dia, dinilai masih cukup aman. Walaupun saat ini belum memasuki masa giling pada Juni dan Juli nanti.
“Insyaallah harga juga tak terlalu jauh daripada HET yang ditentukan oleh pemerintah,” cetusnya.
Adapun untuk HET produksi yang pernah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, kata dia, sekitar Rp10,500. Mungkin untuk HET konsumsi akan dinaikan sekitar Rp14 ribu.
Khusus stok gula rafinasi, sambung dia, Kalsel diberikan jatah oleh pemerintah sebanyak 2 ribu ton/bulan dengan kebutuhan sekitar 5 ribu ton/bulan.
“Tapi kita bagi-bagi lah. Kalau seluruh UMKM kita berikan gula rafinasi, jelas tak cukup. Jadi, UMKM itu mau masuk anggota koperasi atau tidak,” ujarnya mengakhiri.
Baca Juga: Tak Hanya Jelang Ramadan, Ini Penyebab Kenaikan Harga Gula
Baca Juga: Jelang Lebaran, Bulog Jamin Stok Bapok Kalsel Aman
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah