bakabar.com, SAMARINDA – Perlahan namun pasti, proyek pembangunan rel Kereta Api Borneo (KAB) yang pertama di Pulau Kalimantan mulai menemui titik terang.
Pekan depan, tim terpadu dari Kementerian Koordinator Perekonomian dengan delegasi dari Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia dijadwalkan datang ke Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala Bagian Infrastruktur, Fisik, dan Bangunan Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Setdaprov Kaltim, Erwin Dharmawan mengatakan, pihaknya sudah rapat koordinasi dengan perangkat daerah terkait maupun perwakilan Pemkab PPU.
“Sesuai jadwal tim terpadu akan mengecek kondisi lapangan dengan melakukan peninjauan langsung proyek pengembangan pembangunan KAB di Buluminung oleh tim terpadu akan dilaksanakan pada hari Rabu (26/6/2019),” kata Erwin Dharmawan dikutip bakabar.com, Minggu, usai memimpin rapat persiapan kunjungan tim terpadu proyek KAB di Buluminung di Ruang Daya Taka Kantor Gubenur Kaltim, Kamis kemarin.
Usai peninjauan di lapangan, akan dilanjutkan pembahasan perkembangan pembangunan KAB antara tim terpadu penyelesaian proyek pembangunan jalur kereta api dengan tim kerja fasilitas percepatan pembangunan perkeretapian di Provinsi Kaltim.
Di PPU, Tim terpadu rencananya dipimpin Kemenko Perekonomian akan mengunjungi proyek pembangunan jalur.
“Dilanjutkan pembahasan tindak lanjut hasil survei yang telah dilakukan serta mendengarkan presentasi perkembangan pembangunan kereta api oleh PT KAB,” tandas Erwin.
Peninjauan tim terpadu ke PPU selain dari Kementerian Koordinator Perekonomian dengan delegasi dari Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, juga hadir Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional, Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPDRI), Kepala Kantor Perwakilan Dagang Federasi Rusia di Jakarta, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian luar negeri.
“Pokoknya tim terpadu sangat lengkap yang jumlahnya 32 orang. Kita sudah melakukan persiapan yang matang dengan berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait maupun Pemkab PPU serta lembaga dan instansi terkait lainnya. Pemprov Kaltim akan diwakilkan Asisten Perekonomian Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim H Ichwansyah,” papar Erwin.
Untuk kita ketahui, sejak peletakan batu pertama proyek KA ini dua tahun lalu, tak satupun kegiatan berkaitan dilakukan. Inilah yang membuat Pemprov Kaltim harap-harap cemas.
Untuk meyakinkan kembali pihak Rusia, Gubernur Kaltim Isran Noor sebelumnya telah bertemu Dubes Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva, awal Maret lalu.
Terhitung sudah tiga kali mereka bertemu untuk membahas nasib sekaligus kelanjutan proyek KAB tersebut. Adapun pertemuan kedua digelar di Kedutaan Besar Rusia Kuningan Jakarta, Jumat (1/3), setelah pertemuan serupa digelar akhir tahun lalu di Bali, dan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda. Isran mengklaim, pertemuan ketiga itu menunjukkan kemajuan menggembirakan.
Saat itu, First Deputy Director General of Russian Railways Misharin Aleksandr Sergeevich mengungkapkan Kementerian Keuangan Rusia mendukung proyek pembangunan kereta api tersebut.
Aleksandr setuju jika memang memungkinkan kereta api digunakan untuk angkutan umum baik muatan barang maupun penumpang selain angkutan komoditi.
"Intinya, proyeknya berada di tangan pak Aleksandr. Jadi atau tidak itu hak dia," ujarnya Gubernur Isran Noor, kala itu.
Pemerintah daerah, kata Isran siap mendukung perihal perizinan di daerah termasuk pembebasan lahan.
PT KAB direncanakan akan menggarap pembangunan jalur kereta api di jalur selatan dari Kutai Barat ke Buluminung Penajam Paser Utara.
Baca Juga: Ketimpangan Gender Masih Terjadi di Kaltim
Baca Juga: Jokowi: Kita Mulai Bangun Jalur Kereta Api Makassar ke Parepare
Editor: Fariz Fadhillah