bakabar.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tak bisa mengikuti blusukan yang dilakukan Ganjar Pranowo.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengungkapkan hal ini yang tak bisa diikuti oleh Capres Prabowo Subianto dan membedakan keduanya.
“Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan,” ungkap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
Baca Juga: TKN Fanta PD Kemenangan 1 Putaran Prabowo-Gibran di Depan Mata
Diketahui kehadiran Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah ketika sedang dikunjungi calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, dipandang PDI Perjuangan (PDIP) sebagai bukan suatu masalah.
Ini membuktikan keduanya terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
“Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan,” ungkap Hasto.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Targetkan Tax Ratio Naik 23 Persen, Tidak Realistis!
“Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto.
Di mana, lanjut Hasto, blusukan itu tak mudah diikuti dengan asal turun ke bawah. Harus terbiasa.
“Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bagi republik ini, pemimpin nasional yang bergerak cepat yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan,” ungkap dia.
“Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,” pungkasnya.