bakabar.com, MARABAHAN – Berniat clear area, Satpol PP Barito Kuala justru menemukan beberapa bungkus kondom di sebuah bangunan di sekitar bawah Jembatan Barito, Jumat (18/3).
Kegiatan Satpol PP Batola di sekitar bawah Jembatan Barito di Kecamatan Alalak itu, terkait rencana kedatangan ratusan peserta kegiatan W20.
Jembatan Barito merupakan destinasi pertama yang didatangi, sebelum rombongan bergerak menuju Pulau Curiak di Kecamatan Anjir Muara.
Dari patroli yang dilakukan, mereka menemukan barang-barang mengejutkan. Di sebuah bangunan yang berdiri agak jauh dan ditutupi pepohonan, ditemukan beberapa bungkus kondom.
Dalam bangunan yang kurang terurus dan sudah dipenuhi daun-daun kering serta akar pohon itu, mereka juga mendapatkan tikar plastik seukuran sekitar 2 meter.
“Sedianya kami menggelar patroli kesiapan acara W20. Kebetulan Jembatan Barito dan Pulau Bakut menjadi salah satu tujuan kegiatan itu,” jelas Kabid Penertiban Umum Satpol PP Batola, Aris Saputera, kepada bakabar.com.
“Akhirnya kami menemukan barang-barang itu. Namun kami tidak mendapati oknum, cuma bungkus-bungkus peralatan kontrasepsi,” imbuhnya.
Untuk menghindari oknum lain yang memanfaatkan bangunan tersebut, petugas penjaga pun diingatkan untuk memperketat pengawasan.
“Sebenarnya lokasi ini dikelola Pemprov Kalimantan Selatan. Makanya kami berkoordinasi dengan petugas yang berjaga supaya lebih ketat melakukan pengawasan,” tegas Aris.
Kunjungan W20
W20 yang merupakan kependekan dari Woman 20 merupakan grup keterlibatan G20 yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan.
Tujuan utama W20 adalah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.
Negara anggota G20 antara lain Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, ditambah Uni Eropa.
Sementara event W20 di Kalimantan Selatan diharapkan dapat menjadi ajang promosi keunggulan sumber daya, baik produk UMKM maupun tempat wisata.
Kunjungan W20 ke Kalsel sendiri dipusatkan di Banjarmasin sejak 23 hingga 25 Maret 2022. Namun dalam kegiatan ini, perwakilan negara peserta juga mengunjungi Pulau Bakut dan Pulau Curiak.
Seperti yang diketahui, Pulau Curiak dan Bakut merupakan kawasan konservasi bekantan, sekaligus lokasi restorasi mangrove rambai.