bakabar.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) merespons deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024 oleh PDI Perjuangan pada Jumat (21/4).
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menjelaskan, meskipun PDI Perjuangan bisa mengusung kandidat capres saat Pemilihan Umum (Pemilu) secara mandiri, namun dalam pelaksanaannya, koalisi gabungan partai tetap diperlukan. Hal itu untuk memperkuat soliditas dukungan terhadap pemerintah dan partai pemenang pemilu.
"Melihat pola pemerintahan dan perpolitikan Indonesia, saya kira PDIP butuh teman," kata Saleh usai bertemu Zulkifli Hasan di kediamannya di Jakarta Timur, Sabtu (22/4).
"Mungkin juga PDIP bisa gabung juga, bisa jadi, tidak ada yang tidak mungkin," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Ganjar Capres PDIP, PAN Akan Pererat Konsolidasi dengan KIB
Saleh Partaonan menjelaskan bahwa karakteristik politik di Indonesia yang berbeda dengan berbagai tatanan politik mewajibkan siapapun untuk saling bekerjasama.
"Karena berbeda makanya perlu diakomodir. Cara mengakomodirnya ya kerjasama dengan sebanyak mungkin orang atau partai," ungkap Saleh.
Baca Juga: OSO Klaim Ganjar Punya Kans Besar Menang di Pilpres 2024
Kendati saat ini sejumlah kemungkinan dapat terjadi secara dinamis, namun Ketua Fraksi PAN itu mengakui bahwa pihak masih terus melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, salah satunya yakni Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri tersebut.
"Peluang kerjasama dengan semua kekuatan politik yang ada. Seperti yang saya katakan tadi selalu terbuka. Karena kami kan belum memutuskan untuk bergabung dengan siapapun sampai hari ini," terangnya.
Saleh menambahkan, "Saya tanya Ketum (bang Zulhas), biasa kok ketum selalu ada komunikasi dengan PDI-P. Setelah pengumuman ini pun katanya sudah ada komunikasi informal."