bakabar.com, BANJARMASIN - Penggunaan kantong plastik atau keresek terlihat saat bertransaksi di pasar wadai Ramadan di kawasan Siring Menara Pandang.
Padahal, Pemkot Banjarmasin sudah sangat gencar memerangi penggunaan kantong keresek. Utamanya di ritel-ritel modern.
Keseriusan itu bahkan dituangkan dalam Peraturan Wali (Perwali) Kota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016 Tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin pun tak menampik kondisi tersebut. Bahkan Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, mengaku menyaksikan langsung maraknya penggunaan kantong plastik di lokasi itu.
"Kemarin (26/3), saat ke pasar wadai Ramadan di siring Menara Pandang saya menyaksikan langsung," ucap Alive belum lama tadi.
Baca Juga: Balapan Liar di Jalan Gubernur Syarkawi, Polres Banjar Amankan 4 Motor
Kondisi ini tentu menjadi perhatian. Dalam waktu dekat, DLH Banjarmasin bakal memanggil pihak penyelenggara atau event organizer (EO) untuk mengatasi persoalan itu.
"Kita akan panggil EO ke kantor agar bisa mengimbau pedagang dan pembeli untuk tidak menggunakan kantong plastik," tekannya.
Ia pun lantas membayangkan peningkatan produksi sampah plastik yang dihasilkan jika diakumulasikan dengan aktivitas pasar wadai Ramadan selama satu bulan.
Padahal sejauh ini, Alive mengklaim produksi sampah plastik di kota seribu sungai sudah jauh berkurang.
"Cukup banyak kalau kita akumulasikan produksi sampah plastiknya. Jangan sampai gara-gara momen ramadan ini sampah plastik meningkat lagi," tekannya.
Baca Juga: Waspada Rhodamin B, BBPOM di Banjarmasin Soroti Peredaran Makanan di Pasar Wadai Ramadan
Dalam hal ini, ia pun berencana menurunkan tim untuk mengimbau pembeli yang datang membawa bakul purun. Begitu juga dengan pedagang agar mengganti kantong keresek dengan bakul purun.
"Kalau seperti itu juga bisa memberikan multiplier effect kepada pengrajin bakul purun. Kita harapkan ramadan ke 20 sudah bisa dijalankan," tutupnya.