Kabar Rupiah

Pasar Tunggu Rilis Data Inflasi AS, Rupiah Alami Pelemahan

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa turun 31 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp14.933 per dolar AS.

Featured-Image
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa (11/4) melemah seiring pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Selasa pagi dibuka turun 31 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp14.933 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.902 per dolar AS.

"Untuk hari ini, kami memperkirakan rupiah masih berpeluang untuk mengalami apresiasi di kisaran 14.890 per dolar AS sampai Rp14.945 per dolar AS," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/4).

Rully memandang sentimen dari global masih akan mendominasi pergerakan rupiah hari ini. Data inflasi AS akan diumumkan besok. Pasar memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen AS pada Maret akan turun signifikan dari 6 persen menjadi 5,2 persen.

Baca Juga: Awal Pekan, Rupiah Melemah Akibat Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Data inflasi tersebut akan menjadi pertimbangan arah kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed terkait suku bunga acuannya. The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sekali lagi ke 5,25 persen pada Mei, lalu setelah itu flat sampai akhir tahun.

Sementara dari dalam negeri, rilis data cadangan devisa Indonesia memberi kepercayaan kepada investor bahwa Bank Indonesia (BI) memiliki cukup valas untuk melakukan stabilisasi ke depan.

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar 140,3 miliar dolar AS.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Baca Juga: Maret 2023, Pertumbuhan Cadangan Devisa Indonesia USD4,9 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Selain itu, Rully menuturkan pasar juga masih menunggu data neraca perdagangan Indonesia yang akan diumumkan pekan depan.

Pada Senin (10/4) rupiah ditutup menguat 11 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.902 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.913 per dolar AS.

Editor
Komentar
Banner
Banner