bakabar.com, RANTAU – Sebagai langkah untuk meningkatkan partisipasi publik, khususnya milenial, dalam pengawasan Pilkada 2024, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Salam Babaris, Tapin, menggandeng insan pers dalam diskusi bersama generasi muda.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai organisasi kepemudaan, mahasiswa, hingga pelajar dari sekolah menengah dan pesantren. Mereka disuguhkan paparan dari dua narasumber, yakni perwakilan dari Asosiasi Wartawan Tapin (ASWAT) dan seorang akademisi.
Ketua Panwascam Salam Babaris, Ahmad Zaini, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda di Tapin agar lebih aktif berperan dalam pengawasan Pilkada 2024.
"Kami mengajak generasi muda untuk menjadi pemilih aktif, bukan sekadar pasif. Dengan begitu, Pilgub dan Pilbup serentak di Tapin dapat berlangsung tanpa kecurangan dan pelanggaran, sehingga menghasilkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas," ujarnya.
Menurutnya, tanggung jawab mengawasi pelaksanaan pemilu tidak hanya berada di pundak pengawas resmi, tetapi juga memerlukan dukungan dari masyarakat, khususnya kaum milenial dan pers.
"Dengan kesadaran politik yang tinggi dan pengawasan yang ketat, Pilkada serentak tahun 2024 diharapkan menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkualitas dan membawa Tapin menuju masa depan yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara, Sandy, narasumber dari ASWAT, menggarisbawahi peran penting pers dalam meningkatkan partisipasi publik, terutama dalam pengawasan seluruh tahapan Pilkada serentak.
Menurutnya, media tidak hanya berfungsi sebagai penyalur informasi yang akurat, tetapi juga dapat mempengaruhi opini publik dengan mengungkap isu-isu krusial yang mungkin terabaikan, seperti pelanggaran selama kampanye, proses pemilihan, hingga rekapitulasi suara.
"Sebagai watchdog atau anjing penjaga, pers memiliki peran untuk menciptakan akuntabilitas melalui laporan investigatif. Ini akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif mengawasi jalannya pemilu," ujar wartawan bakabar.com itu.
Disisi lain, Akademisi, Akhmad Zaki Yamani menambahkan, generasi muda memiliki tanggung jawab besar sebagai agent of change atau agen perubahan.
"Generasi muda adalah agen kontrol sosial yang sangat berperan dalam menentukan masa depan bangsa. Kita harus mengajak mereka untuk aktif mengawasi proses Pilkada serentak ini," ujarnya.
Zaki juga menyoroti sejumlah potensi kerawanan dalam Pilkada di Kalimantan Selatan, seperti netralitas ASN, politik uang, dan kampanye hitam.
"Pentingnya kolaborasi antara masyarakat, terutama generasi muda, dengan pengawas pemilu untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur dan adil," jelasnya.
Diskusi yang diakhiri dengan sesi tanya jawab ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengawasan partisipatif dalam Pilkada serentak 2024