bakabar.com, BALIKPAPAN – Malam perayaan Misa Natal pada Jumat (2/12) dipantau langsung oleh Kapolda Kaltim, Pangdam VI Mulawarman, Wali Kota Balikpapan, Ketua DPRD Balikpapan dan unsur forkopimda lainnya. Hal ini untuk memastikan pengamanan di setiap gereja berjalan lancar.
Salah satu gereja yang dikunjungi ialah Gereja Katolik St Theresia yang berada di kawasan Prapatan, Balikpapan Kota pada pukul 20.00 wita. Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak meminta kepada para personel pengamanan agar terus melakukan pengamanan hingga perayaan Natal selesai.
“Laporan yang saya terima bersama Pangdam bahwa situasi secara umum di Kaltim aman terkendali, tidak ada laporan tentang sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan kita berharap ini terus berlangsung sampai selesainya ibadah di setiap gereja termasuk aktivitas malam natal ini,” katanya usai peninjauan.
Ia juga berterima kasih kepada pengurus gereja yang telah menerapkan protokol kesehatan cukup ketat bagi para jemaat. Bahkan orang yang masuk pun di seleksi melalui aplikasi pedulilindungi. Hal ini guna mencegah timbulnya kasus Covid-19 yang baru.
“Saya terima kasih kepada para pemimpin gereja dan umat kristiani yang melaksanakan malam natal ini. Seperti kita lihat di gereja ini protokol kesehatannya sangat baik, tertib dan ini kita berharap menjadi upaya yang baik sekali dalam rangka kita menjaga agar tidak terjadi munculnya kasus-kasus covid-19 yang baru,” ungkapnya.
Sementara itu Pastor Gereja St Theresia, Frans Gufang Hurang, MSF mengatakan bahwa dirinya dan para jemaat turut mengucapkan terima kasih kepada para petugas keamanan. Dengan pengamanan yang cukup ketat di area gereja, para jemaat dapat beribadah dengan tenang dan nyaman.
“Kalau kita melihat dari segi keamanan kami betul-betul merasa tenang, damai, dan jadi kami betul-betul menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya tanpa merasakan takut apapun. Karena kami yakin bahwa pihak keamanan akan menjaga kami,” tuturnya.
Pihaknya juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan dari Pemerintah Kota. Termasuk menyeleksi para jemaat yang akan masuk ke dalam gereja. Yakni mereka yang baru vaksin satu kali hanya diizinkan beribadah di lantai bawah, sementara yang dua kali boleh menempati ruangan utama.
“Bahkan petugas-petugas itu mendapat pelatihan dulu terutama terkait peduli lindungi ini. Dan orang-orang yang datang kami seleksi. Orang yang statusnya hijau itu berada diatas, dan yang kuning atau merah berada dibawah, yang hitam tidak ada disini,” pungkasnya.