bakabar.com, JAYAPURA – Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Pandit Sembiring menegaskan tidak ada penarikan prajurit dari Nduga, karena keberadaan mereka untuk mengamankan prajurit zipur yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan.
“Prajurit TNI yang saat ini bertugas di Nduga itu sebagian besar untuk mengamankan rekan-rekan mereka yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan yang pengerjaannya tidak dilanjutkan setelah terjadi insiden penyerangan dan pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka Karya di Distrik Yal,” kata Mayjen TNI Sembiring seperti dilansir Antara, Jumat (5/4/2019).
Ketika ditanya tentang permintaan penarikan anggota TNI dari Nduga, mantan Kasdam Siliwangi mengakui, sampai saat ini tidak ada permintaan resmi dari Bupati Nduga atau pejabat terkait lainnya.
Baca Juga: Pangdam VI/Mulawarman: Pendistribusian Logistik Potensi Kerawanan Pemilu 2019
Semua orang bisa bicara minta tarik pasukan, termasuk Bupati Nduga namun yang pasti hingga saat ini belum ada sepucuk surat yang pihaknya terima terkait penarikan pasukan dari Nduga.
“Kami ini prajurit siap ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia dan penempatannya sesuai perintah, bukan asal tarik tanpa didasari perintah atau komando dan harus melalui birokrasi yang jelas,” tegas Sembiring.
Bupati Nduga Januarius Gwijangge sebelumnya dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Jayapura, Senin (1/4) sempat meminta penarikan pasukan non organik yang saat ini berada di Nduga.
Baca Juga: Pangdam I/BB: Jurnalis Profesi Luar Biasa
Editor: Aprianoor