bakabar.com, KANDANGAN – Panen cabai Kelompok Tani (Poktan) Hidup Makmur di Desa Madang Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan (HSS) menghasilkan Rp700 juta, Jumat (18/2).
Poktan Hidup Makmur mampu meraup keuntungan dalam satu kali panen Rp700 juta dari modal kurang lebih Rp70 juta.
Kepala Dinas Pertanian HSS Muhammad Noor mengatakan bahwa panen yang dilaksanakan hari ini merupakan bantuan benih cabai dan sarana Saprodi tahun 2021.
Bersumber dari dana APBN seluas 20 hektar yang dibagikan kepada Poktan Hidup Makmur Desa Madang seluas 5 hektar, Suka Maju Desa Madang seluas 2 hektar, Maju Baling Desa Madang 3 hektar, dan Mekar Sari Desa Telaga Langsat seluas 10 hektar.
“Alhamdulillah bantuan yang telah diberikan telah dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan keperuntukkannya,” kata Muhammad Noor.
Para petani lokal mampu menanam dan memelihara, mereka dengan tekun merawat sehingga panen cabai bisa maksimal.
“Pada hari ini kita bersama-sama dapat memanen cabai, petani bisa merasakan hasilnya,” terang Muhammad Noor.
Meski kawasan Padang Batung diguyur hujan deras, Wakil Bupati (Wabup) HSS Syamsuri Arsyad, Kapolres HSS AKBP Sugeng Priyanto, dan Dandim 1003 Kandangan Letnan Kolonel Inf Nurliwedie Nurdin Kanan begitu antusias menghadiri syukuran panen cabai.
Rombongan berjalan melihat hamparan tanaman cabai yang sangat luas, kemudian memetik cabai besar dan cabai rawit bersama Poktan Hidup Makmur.
Wabup HSS Syamsuri Arsyad menuturkan, melalui kegiatan panen cabai ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih dapat bertahan dan memberikan hasil baik sebagaimana yang diharapkan.
“Mengingat saat ini kondisi pandemi Covid-19 masih melanda kita dan membawa dampak terhadap perkembangan perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Wabup Syamsuri berharap tren positif sektor pertanian kedepan dapat terus dijaga dan lebih ditingkatkan lagi sebagai upaya bersama meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, stok ketersediaan cabai diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daerah. Terlebih harga cabai dapat memberikan keuntungan bagi petani.
“Tentunya jangan sampai harga tersebut menyulitkan bagi masyarakat lain. Kita berharap keuntungan bagi semua pihak, baik petani maupun masyarakat sebagai konsumennya,” pungkasnya.