bakabar.com, JAKARTA - Otorita sedang berupaya menghindari kesenjangan sosial di IKN. Tercatat ada sekitar 280.000 penduduk yang ada di sana.
Beberapa upaya yang dilakukan adalah pendampingan dan peningkatan kapasitas. Seperti pelatihan keterampilan hingga pemberdayaan masyarakat.
"Pemberdayaan masyarakat dilakukan tidak hanya untuk warga di Kecamatan Sepaku. Tapi juga warga di Samboja, Samboja Barat, Muara Jawa, Loa Kulu dan Loa Janan,” kata Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin dikutip, Kamis (20/10).
Baca Juga: Menyangga IKN, Megaproyek PLTA Tanbu Dilirik Australia dan Amerika
Jumlah penduduk di IKN saat ini jauh lebih banyak ketimbang Kabupaten Penajam Paser Utara. Di mana mencatat sebanyak 190.000 jiwa.
Kata Alimuddin, pemberdayaan harus terus dilakukan untuk warga di pinggiran Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Karena, jika tidak maka akan timbul kesenjangan.
Baru-baru ini Otorita IKN telah melaksanakan program pendampingan. Berupa seminar dan pelatihan pengelolaan keuangan dan kewirausahaan. Terutama untuk warga penerima ganti untung atas lahan yang terkena pembebasan megaproyek IKN.
Baca Juga: Lagi! Sederet Investor Groundbreaking di IKN Awal November
"Pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan dan akan dilakukan itu sebagai bentuk perhatian pemerintah. Dengan harapan agar masyarakat dapat terlibat dalam kemajuan IKN," tuturnya.
Intinya, pendampingan ini dilakukan agar warga di kawasan IKN tak tersingkir setelah ibu kota negara pindah dari Jakarta ke Kaltim. Lantaran mereka tidak siap menerima perubahan.
"Kami tidak ingin cerita di Jakarta terjadi di sini, itu tidak boleh terjadi. Mudah-mudahan berbagai pelatihan yang selama ini dilaksanakan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat," tutupnya.
