Nasional

Orang Kaya RI Ramai Berburu Vaksin AS, Pertanda Apa?

apahabar.com, JAKARTA – Banyak orang kaya yang terdampak pandemi berat sampai-sampai menjual beragam aset mewah, seperti…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Banyak orang kaya yang terdampak pandemi berat sampai-sampai menjual beragam aset mewah, seperti rumah dan mobil.

Namun, ada juga yang masih bertahan hingga pergi ke luar negeri demi berburu vaksin buatan Amerika Serikat (AS) yang dianggap lebih manjur.

Fenomena ini seakan menjadi indikasi bahwa banyak orang kaya yang ingin ‘menyelamatkan diri’ dari pandemi Covid-19 di Indonesia yang belum jelas kapan berakhir.

“Menjual barang-barang yang mengalami depresiasi tinggi, mobil mewah, motor mewah, sepeda mewah, sengaja dilakukan itu karena penanganan pandemi masih menantang, belum ditangani serius oleh pemerintah jadi ada keraguan itu,” kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (21/7/21).

Ia bilang soal keraguan terhadap kapabilitas penanganan pandemi pemerintah Indonesia kian muncul setelah angka terkonfirmasi Covid-19 makin tinggi. Sebagian orang kaya banyak yang memilih untuk pergi ke luar negeri demi mendapatkan vaksin meskipun program vaksinasi di Indonesia sudah berjalan.

“Atau sekarang-sekarang ini ingin dapat vaksin lebih bagus dibanding vaksinasi gratis dari pemerintah. Itu indikator-indikator kepercayaan dari orang-orang kaya, padahal orang kaya dia punya kontribusi tinggi terhadap total pengeluaran. Sebanyak 20% orang-orang paling kaya punya kontribusi lebih dari 40% terhadap total pengeluaran secara nasional. Jadi kalau dia nggak percaya penanganan pandemi maka pemulihan (ekonomi) lebih lama,” jelas Bhima.

Laporan ABC News mengungkapkan beberapa kalangan atas di Indonesia, memutuskan untuk pergi ke Negeri Paman Sam guna memperoleh suntikan vaksin Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.

“Tidak ada yang salah dengan mendapatkan suntikkan di luar negeri, semuanya kembali ke preferensi pribadi, saya kira,” kata narasumber media itu, warga negara RI, Nona Razak.

“Saya punya anak yang belajar di sini. Kami sudah membuat rencana untuk mengunjungi mereka, dan AS kebetulan menawarkan vaksin gratis. Jadi saya berpikir, Mengapa kita tidak melakukan keduanya?” ujarnya lagi.

“Preferensi saya adalah Pfizer, tetapi kami tidak tahu kapan bisa mendapatkannya di Indonesia sampai kami memutuskan kesempatan ke AS.”

Selain soal masalah vaksinasi, banyak juga orang kaya yang kondisinya sedang tertekan sampai menjual rumahnya di kawasan elite. Harga yang ditawarkan juga sudah murah dari biasanya, paling tidak menurut pengakuan beberapa broker sudah ambles dalam untuk di kawasan tertentu.

“Sekarang pilihan banyak, banyak yang mau jual. Dimana-mana mau jual, harga akan koreksi,” kata Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DKI Jakarta, Clement Francis kepada CNBC Indonesia.



Komentar
Banner
Banner