Ekonomi Digital ASEAN

Optimalisasi Ekonomi Digital, DEFA Segera Diluncurkan 

Optimalisasi ekonomi digital ASEAN terus digencarkan. Salah satunya dengan meluncurkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Featured-Image
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dalam Acara Digital Economy and Sustainability di Hotel ShangriLa, Jakarta, Kamis (24/8). Foto: Andi M/apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Optimalisasi ekonomi digital ASEAN terus digencarkan. Salah satunya dengan meluncurkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Targetnya September ini. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut DEFA dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi ASEAN. Kata dia, potensinya besar.

Berdasarkan data yang ia paparkan. Pada 2022 ekonomi digital ASEAN berada di kisaran USD300 miliar. Diprediksi akan terus meningkat dalam jangka panjang.

Baca Juga: RI dan Enam Negara ASEAN Tandatangani MoU Kejahatan Lintas Negara

"Akan menjadi USD1 triliun di tahun 2030. Dengan adanya DEFA ini diharapkan angkanya menjadi double, menjadi 2 triliun di tahun 2030," papar Airlangga Digital Economy and Sustainability di Hotel ShangriLa, Jakarta, Kamis (24/8).

Hal itu juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Sebab, menyumbang 40 persen di ASEAN.

Presentase itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga terbesar di ASEAN. Dengan begitu, lanjutnya, pada 2030 nanti diprediksi bakal mencapai USD300 hingga USD400 miliar.

Baca Juga: Mudahkan Ekspor, ASEAN Luncurkan Portal Pencari Tarif Baru

Biar tahu saja. ASEAN dan East Asia turut meluncurkan Pusat Inovasi Digital dan Ekonomi Berkelanjutan (Digital Innovation Sustainable Economy Center/DISC).

Peluncuran ini menandakan kesiapan negara-negara ASEAN untuk berinovasi. Terutama di ranah digital ekonomi.

"Kita mendorong pusat inovasi digital ekonomi berkelanjutan atau disebut DISC," jelas Airlangga

Editor


Komentar
Banner
Banner