bakabar.com, BANJARMASIN – Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan beserta jajarannya akan melaksanakan Operasi Simpatik Intan 2019 dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat berlalu lintas. Operasi tersebut akan dimulai pada Senin (29/4) besok, selama dua pekan ke depan.
Operasi Simpatik Intan 2019 sendiri akan lebih mengedepankan langkah preemtif dan preventif atau upaya pencegahan terhadap pelanggaran lalu lintas. Karena sifatnya pencegahan, maka petugas yang melakukan operasi simpatik akan memberi teguran dan bukan penilangan.
"Dalam operasi ini kami memang mengedepankan 80% upaya simpatik. Tapi tetap ada penilangan untuk pelanggaran fatalitas seperti melawan arus, mengemudi dalam keadaan mabuk, termasuk pengemudi dan penumpang motor tidak menggunakan helm SNI," terang Dirlantas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Muji Ediyanto kepada bakabar.com. Minggu (28/4).
Baca Juga: Upaya Pengadilan Agama Banjarmasin Selesaikan 'Sengketa Hati'
Baca Juga: Suka Duka Hartati, 16 Tahun Jual Kembang di Makam Datu Nuraya Desa Tatakan Tapin
Kombes Pol Muji Ediyanto menyebutkan,pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan pendidikan kepada masyarakat terkait lalu lintas. Semisal, melalui media, di tempat keramaian, rawan kecelakaan, pemasangan spanduk, sticker, dan sebagainya.
"Jadi kegiatan preemtifnya berupa imbauan-imbauan di lapangan kepada pengendara, sedangkan preventif nanti kami akan masuk ke ruang publik, sekolah-sekolah hingga universitas guna memberikan arahan yang benar di jalan raya mengenai ketertiban dalam berlalu lintas," tuturnya.
Muji berharap, dengan pelaksanaan operasi simpatik ini, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya semakin meningkat, sehingga dapat meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat Banua untuk tetap tertib berlalu lintas. Selain itu terus berhati-hati dalam berkendara dan lengkapi surat-surat kendaraan,” ucap Muji.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifai meminta kepada petugas di lapangan agar lebih ramah dan santun kepada pengguna jalan. Saat memberikan teguran pun, petugas diminta lebih mengedepankan 3S tanpa menghilangkan esensi pencegahan pelanggaran yang dilakukan pengendara.
"Jangan arogan. Petugas di lapangan harus lebih ramah kepada pengguna jalan raya yang kedapatan melanggar. Karena operasi ini sekaligus membangun simpati masyarakat terhadap anggota Polri khususnya Polantas," pesan Rifai.
Baca Juga:Ngotot Menjanda, Ibu Muda Ini Bolak-Balik PN Banjarmasin
Baca Juga: Pejuang Demokrasi Berguguran Lagi, Rizaldi Anggota KPPS Banjarbaru
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Muhammad Bulkini