bakabar.com, RANTAU – Kelangkaan gas elpiji 3 kg bersubsidi direspon Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Tapin.
Disdag Tapin menggelar operasi pasar dengan menebar ribuan gas elpiji 3 kg bersubsidi ke masyarakat.
Totalnya untuk operasi pasar kali ini ada sebanyak 6.720 gas elpiji 3 kg dibagikan. Pembagian tahap pertama di mulai 1 Februari 2021 tadi.
Setiap kecamatan mendapatkan jatah sebanyak 280 tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi.
“Tahap pertama sudah selesai dimulai dari awal Februari sampai selesai. Kita usahakan operasi pasar ini berlanjut sampai keadaan normal kembali,” ujar Kadisdag Tapin, Harliansyah, Rabu (3/3/2021).
Adapun faktor yang menyebabkan gas 3 kg bersubsidi sulit didapat, kata dia, karena harganya yang melonjak. Yakni berkisar antara Rp30 ribu Rp40 ribu. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) Rp17.500.
Disamping itu, jelas Harliansyah, terhambatnya distribusi gas jadi salah satu faktor utama kelangkaan elpiji bersubsidi.
“Sebenarnya lonjakan harga ini tidak karena kelangkaan gas. Tapi akibat rusaknya arus jalan terutama Mataraman – Astambul dampak dari banjir beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Danramil 1010 – 02 Tapin Tengah, Kapten Inf Sukirno Hadi mengatakan karena masih masuk masa pandemi Covid-19, dalam pendistribusian gas elpiji tersebut dilakukan per Desa untuk menghindari dari kerumunan masa.
“Dengan adanya operasi pasar gas LPG ini bermaksud supaya ke butuhan gas tetap ada dan dapat membantu masyarakat kecil, dalam hal untuk keperluan kebutuhan memasak dan sehari hari,” ucapnya.