Tak Berkategori

Omicron Mereda, Indeks Dolar AS Tergelincir

apahabar.com, JAKARTA – Indeks dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan…

Featured-Image
Dolar AS melemah. Foto-Shutterstock

bakabar.com, JAKARTA – Indeks dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).

Dolar melemah karena meredanya kekhawatiran tentang pukulan terhadap ekonomi dari varian virus corona Omicron.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, tergelincir 0,4% menjadi 95,854. Indeks tetap mendekati level tertinggi 16-bulan yang dicapai akhir bulan lalu.

“Kekhawatiran tentang Omicron tampaknya sedikit memudar, terutama karena meningkatnya – meskipun belum dikonfirmasi – data yang muncul yang menunjukkan infeksi yang disebabkan oleh varian baru itu lebih ringan dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata Analis senior di perusahaan pembayaran Caxton Michael Brown dalam sebuah catatan, kutip Okezone.

Selera investor terhadap aset-aset berisiko meningkat minggu ini di tengah laporan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan hanya menunjukkan gejala ringan.

Bukti awal menunjukkan bahwa varian baru kemungkinan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak terlalu parah, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci, Selasa (7/12/2021).

Mata uang terkait komoditas, termasuk dolar Australia, adalah penerima manfaat utama dari sentimen risiko yang membaik. Dolar Aussie menguat 0,8% pada 0,7177 dolar AS, level tertinggi dalam seminggu.

Langkah baru-baru ini oleh China – mitra dagang utama Australia – untuk merangsang ekonominya yang melambat juga mendukung mata uang Australia, kata Brown dari Caxton.

Dolar Kanada sebagian besar tidak berubah setelah bank sentral Kanada mempertahankan suku bunga utamanya semalam di 0,25%, seperti yang diperkirakan, dan mempertahankan panduannya bahwa kenaikan pertama dapat dilakukan segera setelah April 2022.

Krona Norwegia melonjak sekitar 1,8% terhadap dolar AS, dibantu oleh sentimen risiko yang lebih baik dan harga minyak yang lebih tinggi.

Pound Inggris melemah 0,05% pada hari itu, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat di Inggris pada Rabu (8/12/2021), memerintahkan orang-orang untuk bekerja dari rumah, memakai masker di tempat-tempat umum dan menggunakan tiket masuk vaksin (sertifikat vaksin) untuk memperlambat penyebaran varian virus corona Omicron.



Komentar
Banner
Banner