bakabar.com, TOKYO – Olimpade Tokyo 2020 ditunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Jepang sebagai negara tuan rumah diprediksi mengalami kerugian mencapai 200 miliar yen (sekitar Rp 26,73 trliun).
Komite Olimpiade Internasional dan Pemerintah Jepang sebagaimana dikutip dari koran di Jepang, Yomiuri, terpaksa menunda pesta olahraga terbesar dunia itu sampai satu tahun.
Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya digelar pada Juli, tetapi karena ada pandemi, acara itu dijadwalkan berlangsung pada 24 Maret 2021.
Perkiraan biaya penyelenggaran olimpiade sebelum ditunda akibat Covid-19 mencapai 1,35 triliun yen (sekitar Rp 182,9 triliun), demikian isi berita Yomiuri seperti dilansir Antara.
Komite penyelenggara olimpiade akan menetapkan besaran kerugian akibat penundaan itu pada Desember 2020 tepatnya setelah komite, Pemerintah Kota Tokyo, dan Pemerintah Jepang bertemu dan berdiskusi, terang isi berita dari Yomiuri.
Juru bicara penyelenggara olimpiade, saat dihubungi via pesan singkat, mengatakan komite masih menghitung biaya tambahan yang timbul akibat penundaan tersebut.
“Biaya tambahan akibat penundaan mencakup gaji staf serta anggaran pengenalan sistem baru untuk pengembalian tiket. Namun, biaya tambahan itu tidak mencakup anggaran untuk mencegah penyebaran Covid-19,” terang Yomiuri.
Menurut berita di Yomiuri, penyelenggara awalnya memperkirakan kerugian akibat penundaan itu hampir mencapai 300 miliar yen (sekitar Rp 40,54 triliun). Namun, nilai itu dapat dikurangi dengan menyederhanakan sejumlah acara.