bakabar.com, BALIKPAPAN – Isu pungutan liar (pungli) berhembus di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Balikpapan, Kaltim.
Diduga oknum Satpol PP itu memungut biaya dari para pedagang di Pasar Pandansari Balikpapan, agar bisa berjualan.
Bahkan kabar tersebut terendus aparat berwajib yang tengah melakukan penyelidikan.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol V Thirdy Hadmiarso ketika dikonfirmasi bakabar.com, mengetahui belum mengetahui pasti hal tersebut.
Ia masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu pada satuannya maupun instansi yang bersangkutan.
“Saya cek dulu ya. Kalau pungli berarti kan ditangani saber pungli, nanti kita akan cek dulu,” kata Hadmiarso saat ditemui di Pemkot Balikpapan, Rabu (25/8).
Disaat yang sama Kasatpol PP Balikpapan, Zulkifli turut menyayangkan isu tersebut. Namun ia mengakui setiap anggotanya melakukan penindakan selalu diterpa isu menerima sejumlah uang dari pedagang.
“Anggota saya setiap kali penertiban selalu ada isu dititipkan Rp 30 jutaan, belasan juta dan terakhir Rp 5 juta,” ujarnya.
Zulkifli mengatakan sampai saat ini belum ada anggotanya yang dipanggil oleh petugas ataupun diperiksa.
Sebab dirinya pun juga belum mengetahui dan mendapati laporan adanya anggotanya yang melakukan pungli tersebut disertai bukti.
“Sampai saat ini belum ada anggota saya yang dipanggil, diperiksa apalagi ditetapkan sebagai tersangka. Dimintai keterangan saja belum, karena bukti tadi itu juga belum ada yang menyampaikan ke saya,” ungkapnya.
Zulkifli menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan memecat anggotanya yang mencoba-coba melakukan pungli. Sebab dirinya malu bila anggotanya harus ditangkap oleh saber pungli.
“Makanya sampaikan buktinya ke saya, dan hari ini juga saya akan pecat oknum tersebut. Ya saya akan tindak langsung kalau memang terbukti. Tidak usah saber pungli, saya sendiri juga bisa pecat langsung. Malu juga kita kalau sampai saber pungli yang nangkap, lebih baik saya sendiri yang pecat duluan,” tegasnya.
Hujan Melanda, Satu Rumah di Balikpapan Ambruk Akibat Longsor
