bakabar.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan total pendanaan non-APBN untuk pembangunan megaproyek IKN mencapai Rp41 triliun hingga akhir 2023.
Hal itu diungkapkan sekaligus menepis pernyataan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang menyebut sampai sekarang belum ada satu pun investor yang masuk ke IKN pada debat cawapres, Jumat (22/12).
"Kita bisa sampaikan dari investasi IKN 2023 sudah ada 23 investor (masuk IKN). Dengan total nilai investasinya yang merupakan non-APBN itu senilai Rp41 triliun," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam media briefing OIKN Jumat (29/12).
Baca Juga: Jokowi: 30 Investor Mengantre di IKN Total Rp 41 Triliun!
Dia menjelaskan masuknya 23 investor tadi ditandai dengan pelaksanaan tiga rangkaian peletakan batu pertama atau groundbreaking sejak September hingga Desember 2023 ini.
Pada tahap pertama ada 4 investor masuk IKN, kemudian pada tahap kedua ada 9 investor, dan pada tahap ketiga ada 10 investor.
"Jadi tahun 2023 jumlah investor sudah 23 dan kita menyebut mereka investor pelopor. Para pioneer yang telah melaksanakan groundbreaking dari 3 kegiatan," terang dia.
Baca Juga: Warga Salah Sebut Nama IKN, Jokowi Tak Kuat Tahan Tawa
Secara rinci, keempat investor yang masuk dalam tahap pertama ini adalah Yayasan Innopark, RS Abdi Waluyo, PSSI, dan Konsorsium IKN (terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, dan Alfamart) dengan total investasi sebesar Rp23,1 triliun.
Kemudian investasi kedua yang masuk melalui groundbreaking pada November 2023 berasal dari RS Hermina, Pakuwon Group, Jakarta Intercultural School (JIS), Mayapada Hospital, Astra Internasional, Kementerian Perhubungan, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Indonesia, dan PLN dengan total nilai investasi sebesar Rp13,1 triliun.
Baca Juga: Proyek Kereta di Kalsel Tak Sebesar IKN, Timnas Amin: Sudah Dihitung!
Sedangkan investasi yang masuk IKN melalui peletakan batu pertama pada Desember 2023 ini adalah Aqua, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, The Pakubuwono Development, Wulandari Bangun Laksana, Balikpapan Super Block, BSH, Bluebird, Polri dan TNI dengan total nilai Rp5,9 triliun.
"Jadi dari seluruh investor tadi yang kita ingin tekankan adalah IKN dibangun, diawali, dipelopori oleh investor domestik, investor dari dalam negeri dan kalau kita lihat perusahaan-perusahaan yang menjadi investor pelopor ini adalah perusahaan-perusahaan yang sangat bonafit," paparnya.