bakabar.com, BARABAI – Di tengah kesibukannya sebagai perawat bayi, Niah kerap mengkhawatirkan kondisi ibundanya yang tengah melawan penyakit diabetes.
Ibu beranak satu ini membagikan sedikit pengalamannya sebelum menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Ditemui di tempat kerjanya di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Niah kini telah beralih menjadi peserta PBI APBD.
"Saya menjadi Peserta JKN-KIS baru April kemarin. Mendaftar sebagai peserta mandiri. Namun kini iuran saya dibayarkan oleh pemerintah," ujar Niah mengawali ceritanya, Kamis, (9/5).
Tak berselang lama dari pelayanan kesehatan terhadap sang ibunda, Niah pun ikut-ikutan mendaftar sebagai peserta KIS.
"Selain melihat manfaat yang dirasakan ibu saya, saya mendaftar (JKN-KIS-red) untuk berjaga-jaga saja kalau misal nanti saya atau anak saya sakit. Alhamdulillah sampai saat ini malah belum pernah menggunakan kartunya," kata Niah
Lebih lanjut, wanita yang tinggal di Pandawan Barabai ini menceritakan ibundanya tengah menjalani rawat jalan penyakit diabetes yang dideritanya. Ia bersyukur, saat perawatan yang dijaminkan KIS tak pernah mengalami hambatan-hambatan yang berarti.
"Selama mendampingi ibu saya berobat hingga dirujuk, tak pernah ada masalah. Semuanya lancar dan tidak pernah ada tambahan biaya sama sekali," ucap Niah.
Kini karena kondisi diabetes ibundanya yang telah relatif stabil. Ibundanya pun hanya mengonsumsi obat dan periksa ke dokter jika mengalami gangguan.
Adanya program JKN-KIS, Niah merasa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia mengalami kemajuan.
Disebutkannya mulai dari ringannya biaya hingga manfaat yang didapatkan melebihi dari iuran yang ada.
"Tak pernah saya bayangkan jika ibu saya saat ini tidak mempunyai KIS pasti sudah utang ke sana ke mari. Berobat dan membeli obat pastinya membutuhkan biaya. Cukup punya KIS, masalah kesehatan pasti bisa tertangani," kata Niah.
Adanya program tersebut, ia maupun keluarganya tak perlu mengeluarkan biaya untuk ibundanya berobat. Ke depannya, Niah berharap program JKN-KIS tetap melayani seluruh masyarakat.
"Kita tidak perlu jadi peserta JKN-KIS dengan harus merasakan sakitnya terlebih dahulu. Gunakan JKN KIS dari sekarang," tutup Niah.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas, MSC BPJS Barabai Hadir di Lokasi Strategis
Baca Juga: KPPN Tanjung Buka Layanan Terpadu BPJS Cabang Barabai
Baca Juga: Banyak Pejuang Demokrasi yang Tumbang Tidak Terdaftar BPJS Kesehatan
Baca Juga: Kejar Persyaratan BPJS, KARS Lakukan Percepatan Akreditasi Rumah Sakit
Reporter: AHC 11 Editor: Fariz F