Memaknai Iduladha 2023

Nestapa Penyintas Gempa Cianjur, Rayakan Iduladha di Tenda Pengungsian

Momentum Iduladha dimaknai warga penyintas gempa bumi Cianjur sebagai refleksi diri serta belajar arti keikhlasan dan pengorbanan

Featured-Image
Warga penyintas gempa yang masih tinggal di tenda di Kampung Berenuk, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Foto,apahabar.com/Hasbi

bakabar.com, CIANJUR - Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini warga penyintas gempa Cianjur terpaksa merayakan Iduladha di tenda pengungsian. Pasalnya, pembangunan rumah sebagian dari warga penyintas belum juga berdiri hingga detik ini.

Salah seorang warga penyintas, Lia Herawati (42) mengaku sedih bila mengingat gempa bumi yang menggoncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022).

Peristiwa tersebut telah menghancurkan rumahnya hingga rata dengan tanah. Meski begitu ia masih bersyukur, sebab hingga saat ini ia masih diberikan umur panjang.

Baca Juga: Woy! Ada Calo Bantuan Gempa Cianjur! Polisi Masih Intip-Intip

"Dibilang sedih, ya sangat sedih. Setelah gempa hingga Idulfitri dan sampai sekarang Iduladha, saya dan keluarga masih bertahan di tenda. Orang-orang kan sudah pada pindah ke rumah," kata Lia pada bakabar.com, Kamis (29/06).

Iduladha tahun ini, kata warga Kampung Berenuk, Desa Limbangansari, dimaknai untuk belajar tentang pengorbanan dan keikhlasan. Kedua nilai tersebut, menurut Lia juga turut dirasakan warga penyintas gempa lainnya. Khususnya mereka yang masih tinggal di tenda darurat.

"Ya disyukuri saja. Perasaan sedih pasti juga dirasakan warga lainnya yang juga sama masih berada di tenda," ucapnya.

Baca Juga: Warga Cianjur Bongkar Biaya Praktek Calo Pencairan Dana Bantuan Gempa

Sementara itu, Dedi Komara (41) Ketua RW 13, Kampung Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur menjelaskan bahwa masih ada sebanyak 19 kepala keluarga Warga Kampung Berenuk yang masih tinggal di tenda.

Dari total kepala keluarga yang belum mendapatkan bantuan tersebut di antaranya ada yang sudah mendapatkan bantuan pembangunan. Namun, rumahnya belum selesai dibangun. Selain itu, juga terdapat warga yang belum mendapatkan bantuan stimulan sama sekali.

"Contohnya Ibu Lia dan beberapa warga lainnya," kata Dedi.

Editor


Komentar
Banner
Banner