bakabar.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan neraca perdagangan di sepanjang Januari-Juni 2022 secara keseluruhan berada dalam kondisi surplus yakni mencapai USD 24,8 miliar. Capaian tersebut menurutnya mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan capaian semester pertama 2021 sebesar USD 11,8 miliar.
Meski begitu, kata Ma'ruf, surplus neraca perdagangan mayoritas bersumber dari perdagangan non migas. Sedangkan neraca perdagangan migas masih mengalami defisit. Khususnya, pada Mei hingga Juni 2022 yang terjadi kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan ekspor.
"Kita memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan kemandiran sektor energi di Indonesia," katanya dalam Forum Kapasitas Nasional II 2022 di Jakarta Convention Centre, Rabu (27/7/2022).
Ma'ruf menekankan agar produksi migas terus diupayakan agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.
"Terlebih kita menghadapi kondisi pasokan energi dunia yang tidak normal, krisis iklim, perang, dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi global. Karena itu, saya mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar satandar kaki kubik gas per hari pada 2030," katanya.
Meski begitu, ia menyebut berdasarkan laporan pengadaan tahun 2020 hingga Maret 2022, industri migas telah berkontribusi sebesar Rp143,6 triliun yang meliputi industri penunjang migas, sektor ketenagakerjaan, UMKM, transportasi, pariwisata dan kesehatan. (Kindy)