bakabar.com, BANJARMASIN - Kini, sejumlah negara mulai menginstruksikan warganya untuk beralih dari menggunakan kendaraan konvensional ke model listrik.
Hal ini ditujukan untuk mengurangi polusi udara, sekaligus mengatasi harga minyak dunia yang kian melambung. Contohnya Amerika Serikat dan China.
Tetapi Presiden AS, Joe Biden meminta warganya untuk tidak mengisi mobil listrik tersebut di waktu-waktu tertentu. Alasannya, hawa panas yang sedang melanda membuat banyak orang menyalakan penyejuk ruangan dan berimbas pada tingginya pemakaian listrik.
Pemerintah Indonesia pun kini turut mengajak masyarakat untuk mengganti kendaraan konvensional ke model listrik.
Namun, ada satu negara yang pemerintahnya justru melarang masyarakatnya menggunakan mobil listrik. Apa alasannya?
Dilansir dari laman Drivespark, Jumat (16/12), negara yang melarang masyarakatnya menggunakan mobil listrik adalah Swiss. Disebutkan ada dua alasan Pemerintah Swiss melakukan hal tersebut.
Sekadar informasi, 60% sumber listrik dari negara tersebut berasal dari pembangkit listrik bertenaga air. Pasokan listrik di Swiss juga menurun drastis akibat musim dingin.
Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah harus menggunakan sumber energi alternatif dan didapatkan dengan cara membeli dari negara lain. Namun, krisis antara Rusia dan Ukraina meningkatkan harga energi.
Pemerintah Swiss juga telah membuat rencana konservasi energi. Pada tahap awal, setiap rumah bakal diberi pasokan energi hingga suhu 20 derajat celcius.
Ketika kondisi memburuk, penggunaan listrik akan dibatasi dan digunakan untuk kebutuhan rumah sakit dan kantor polisi.