Nasional

Natuna Memanas, TNI Siagakan 5 Kapal Tempur hingga Marinir

apahabar.com, JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia mengirim sinyal siap tempur kepada kapal asing. TNI menyiagakan lima…

Featured-Image
Kekuatan militer Indonesia termasuk yang disegani di duni. Foto-ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

bakabar.com, JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia mengirim sinyal siap tempur kepada kapal asing.

TNI menyiagakan lima kapal perang, tak lepas dari gelagat China mengklaim berdaulat di perairan Kepulauan Natuna.

Baca Juga: Blakblakan Jaksa Soal Dugaan Aliran Sesat Abah Pal Lima di Banjarmasin

Selain kapal perang, TNI menyiagakan ratusan prajurit tempur termasuk marinir. Baru tadi, Panglima Komondo Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI di Natuna. Tepatnya di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 600 dan lima kapal perang ikut dalam apel pengamanan Laut Natuna ini. Ratusan personel itu, melansir Kompas.com, terdiri dari satu Kompi TNI AD Batalyon Komposit 1 Gardapat, satu Kompi gabungan TNI AL terdiri dari personel Lanal Ranai, Satgas Komposit Marinir Setengar, serta satu Kompi TNI AU (Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212 Natuna).

Baca Juga: Update Natuna, Kapal Perang China Mondar-mandir di Perairan Utara

EKSLUSIF:Blakblakan Nurcholish, "Penghulu Liar" di Banjarmasin yang Menikahkan Pasangan Beda Agama

Baca Juga: Menyesal, Predator Anak Kandung di Kotabaru Khilaf karena Miras

Menurut Yugo, pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal ikan asing dari China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia merupakan ancaman pelanggaran batas wilayah.

“Dan itu perbuatan yang sangat mengancam kedaulatan Indonesia. Untuk itu, TNI wajib melakukan penindakan hukum terhadap pelanggar asing yang telah memasuki wilayah dan kegiatan ilegal berupa penangkapan ikan tanpa izin di Indonesia,” kata Yudo, Sabtu (4/1).

Mulai 1 Januari 2020, kata dia, telah didelegasikan tugas dan wewenang kepada Pangkogabwilhan I untuk menggelar operasi menjaga wilayah Indonesia dari pelanggar asing. Operasi ini dilaksanakan oleh TNI dari seluruh unsur, mulai dari laut, udara dan darat.

Lebih jauh Yudo mengatakan kepada seluruh prajurit untuk memahami aturan-aturan yang berlaku, baik hukum laut internasional maupun hukum nasional di wilayah laut Indonesia.

Selain itu seluruh prajurit wajib menindak secara terukur dan profesional sehingga tidak mengganggu hubungan negara tetangga yang sudah terjalin dengan baik.

“Yang terpenting gunakan role of engagement yang sudah dipakai dalam kegiatan sehari-hari,” pungkasnya.

Sebelumnya, didapati ada 30 kapal ikan asing yang terdeteksi masuk wilayah kedaulatan NKRI dengan dikawal 3 kapal Coast Guard China.

“Melalui udara tadi pagi kita telah pantau, ada 30 kapal ikan asing dengan dikawal 3 kapal pengawas mereka, dan mereka sengaja menghidupkan AIS mereka, ini ada apa?” kata Yudo, dikutip dari Antara saat memberikan pengarahan kepada para prajurit di Paslabuh, Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, kemarin.

KRI dalam posisi siaga tempur untuk pengamanan laut Natuna. Tiga kapal perang itu menyusul dua kapal perang sebelumnya yang lebih dulu dikirim untuk mencegah pelanggaran kedaulatan di laut Natuna. Kapal dimaksud, yakni KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi

Baca Juga:China Dinilai Mainkan Pola Okupasi Efektif di Laut Natuna

Baca Juga:Soal Natuna, PKS Puji Retno Tapi Kritik Sikap Lembek Prabowo

Baca Juga:Jokowi Akan Segera Resmikan Jalur Layang Kereta Api Kualanamu

Baca Juga: Pascabanjir, Badan Penanggulangan Bencana PDIP Kedepankan Kemanusiaan

Baca Juga:Pendulang Emas Tewas Tersambar Petir di Timika

Baca Juga:Angin Kencang Bikin Pohon Bertumbangan di Badung

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner