Nasi Buka Luwur

Nasi Buka Luwur, Tradisi Membagi Nasi Sebelum Buka Kelambu Sunan Kudus

Nasi Buka Luwur selalu ditunggu ribuan orang setiap tanggal 10 Muharam . Warga dan pendatang dari luar kota Kudus ikut berebutan.

Featured-Image
Pembagian nasi uyah, bagian dari tradisi Buka Luwur di Kudus. Sumber: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Nasi Buka Luwur selalu ditunggu ribuan orang setiap tanggal 10 Muharam. Warga dan pendatang dari luar kota Kudus ikut berebutan.

Tradisi Buka Luwur adalah tradisi membuka kain kelambu atau kain penutup makam Sunan Kudus. Membagikan nasi adalah salah satu prosesi menjelang Buka Luwur.

Prosesi dimulai sejak awal Muharam dan puncaknya adalah Buka Luwur atau membuka kain penutup makam Sunan Kudus untuk diganti dengan yang baru. Pembagian nasi dilakukan setiap tanggal 10 Muharam, dan dilakukan sebelum prosesi Buka Luwur dilakukan. Tahun ini 10 Muharam jatuh pada hari Jumat (28/7).

Nasi Luwur adalah nasi yang dibungkus daun jati dengan lauk daging kerbau atau daging kambing. Konon nasi ini adalah makanan kesukaan Sunan Kudus. Tradisi memasak dan membagikan nasi Buka Luwur dibuat dari sumbangan masyarakat dan dibagikan kembali ke masyarakat.

Tahun ini, panitia mendapat sumbangan kerbau 17 ekor, kambing 69 ekor, dan beras 12.320 kilogram. Sumbangan itu diolah panitia hingga menjadi 35.532 bungkus. Nasi tersebut didistribusikan langsung ke masyarakat yang rela antre sejak Subuh, ada juga yang disalurkan melalui masing-masing kecamatan.

"Jumlah nasi buka luwur yang disediakan tahun ini lebih banyak, dibandingkan tahun sebelumnya karena tahun 2022 hanya 33.165 bungkusan," kata Juru Bicara Panitia Buka Luwur Sunan Kudus Muhammad Kharis di Kudus, Jumat (28/7).

Dari jumlah 35.532 bungkus, sebanyak 2.365 nasi buka luwur dibuat dalam kemasan keranjang untuk diberikan kepada tokoh masyarakat, kiai, pejabat, tamu undangan, pekerja, dan panitia. Lalu sebanyak 4.175 nasi bungkus dibagikan untuk masyarakat umum dan selebihnya diberikan kepada pemangku punden maupun belik di sembilan kecamatan serta relasi.

Khusus untuk antrean umum, pembagian nasi Buka Luwur dimulai pukul 05.00 WIB. Sedangkan untuk sasaran lainnya ada yang dibagikan dengan pendistribusian langsung ke masing-masing koordinator di setiap kecamatan.

Yayasan Menara dan Makam Sunan Kudus setiap 10 Muharram memiliki rangkaian acara buka luwur dengan membuat dua macam nasi untuk dibagikan, yaitu nasi jangkrik goreng dan uyah asem (Jawa).

Menu nasi uyah asem meliputi, daging kerbau tanpa kuah, sedangkan menu nasi jangkrik goreng dilengkapi kuah tetelan daging kerbau. Khusus untuk warga yang antre langsung hanya disediakan nasi uyah asem tanpa kuah agar tidak basi.

Tradisi Buka Luwur dengan membagi-bagikan nasi uyah asem sudah berlangsung ratusan tahun silam dan pembagian bungkus nasi uyah asem ini disimbolkan sebagai kesejahteraan masyarakat.

Editor


Komentar
Banner
Banner